BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjadi manusia yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama adalah harapan dari Mochamad Ramdani.
Maka dari itu pemuda berusia 22 tahun ini pun berusaha untuk selalu melakukan hal-hal positif dan membangun, bahkan beberapa diantaranya masuk menjadi prestasi seperti Runner Up, Accounting Paper Challenge, univ. Widyatama tahun 2020, Top 10 Duta Kopma Nasional tahun 2019, Penerima beasiswa penuh bidikmisi tahun 2017 dan Pertunjukan Terbaik, Festival Drama Musikal Jawa Barat-Banten tahun 2015.
“Untuk mencapai tujuan hidup, saya mempunyai motto D.U.I.T yang merupakan singkatan dari Do’a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal,” terangnya yang akrab disapa Ramdani, Dani atau Dai.
Pemilik tinggi 168 CM ini juga bercerita bahwa ia bercita cita menjadi seorang konsultan dalam bidang bisnis atau menjadi seorang internal auditor di perusahaan multinasional. Hal ini terangnya, juga terinspirasi saat mempelajari sebuah mata kuliah yang diampu oleh dosen yang berkompeten di bidangnya sehingga ia merasa tertarik.
“Cita-cita saya untuk keluarga adalah ingin menaik hajikan orang tua. Selain itu saya juga ingin menikah dalam usia muda, memiliki anak kembar, kemudian mempunyai rumah di pedesaan yang tidak jauh dari air terjun untuk selanjutnya menikmati hidup,” paparnya.
Soal hobi, penyuka warna Cyan, navy, abu-abu, hitam dan penikmat Mie ayam juga nasi hangat ditambah mustofa ini sempat bercerita bahwa ia senang bermain bulu tangkis.
“Hobi saya bermain bulu tangkis, karena pada awalnya saya ingin menjadi seorang atlit bulu tangkis, namun tidak kesampaian, akhirnya saya malah menjadi atlit rebahan, bermain game online karena bisa mengurangi stress,” ucapnya.
Mahasiswa Universitas Pasundan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan Akuntansi semester VII ini jiga bercerita bahwa selain aktif membereskan tugas dan kewajiban di UKM, ia juga akan mengikuti pendidikan di Kopma, menyusun laporan magang, dan mempersiapkan diri untuk terlibat dalam mengerjakan proyek bersama dosen.
“Untuk tokoh idola saya mengagumi sosok Eyang Habibie, karena beliau sangat menginspirasi saya khususnya pada pendidikan dan mimpi. Saya juga mengagumi Billie Eilish dan Sia, karena mereka merupakan musisi yang sangat menginspirasi, di samping lagu-lagunya bagus. Dari mereka saya belajar pentingnya menjadi diri sendiri, don’t care about people who judged you because you look different, be your self,” tandasnya.
Ramdani juga berkata bahwa ia banyak terispirasi dari ibunya atau yang biasa ia panggil “Mamah”, karena Mamah terangnya merupakan sosok wanita kuat, cantik, dan apapun dilakukannya pasti demi kebaikan anak anaknya. Ramdani berharap bahwa di masa depan ia akan mempunyai seorang isteri yang memiliki sifat seperti ibunya.
“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup ini karena Mamah, adik-adik dan keluarga. Karena saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, yang selalu ada dalam pikiran saya adalah tetap berjuang karena keluarga saya layak mendapatkan kehidupan yang lebih baik, tidak dipandang sebelah mata dan diremehkan oleh orang lain dan keluarga jauh. Itu sebabnya ketika lulus SMK, saya bertekad untuk melanjutkan pendidikan walaupun harus tertinggal satu tahun karena saya tidak diterima beasiswa pada tahun 2016. Sambil bekerja untuk biaya belajar dan alasan paling kuat karena tidak mau membebani orang tua jika harus kuliah tanpa beasiswa,” terangnya anak ketiga dari lima bersaudara.
Hidup bagi Ramdani adalah sebuah anugerah dan amanah yang diberikan Tuhan kepadanya, oleh sebab itu ia tidak mau menyia-nyiakan apa yang sudah Tuhan berikan. Selalu bersyukur dan berprasangka baik kepada Tuhan karena semua ada di tangan Tuhan.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan untuk teman-teman yang sedang berjuang, entah untuk mimpi kalian, keluarga atau apapun itu. Keep fighting, boleh mengeluh asal jangan berlebihan karena saya percaya keterbatasan itu perlu untuk menjadi orang yang tidak terbatas,” pungkasnya penuh semangat. (Tan)