BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan menggelar acara Young Entrepreneur Festival pada Sabtu (12/12/2020) via zoom yang disiarkan langsung oleh YouTube Pas TV.
Acara yang didukung oleh Telkomsel ini pun turut diisi dengan kompetisi ide bisnis dan iklan produk, seminar digital marketing optimalization, dan seminar business model canvas dengan e sertifikat, e materi dan give away.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan FEB Unpas Dr. H. Atang Hermawan, SE., MISIE., AK., CSRS., CSRA, wakil rektor I Unpas Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si., CFRM, DBA., dosen di lingkungan FEB Unpas dan peserta acara sebanyak 260 orang dimana 40 diantaranya mengikuti lomba.
Adapun narasumber seminar meliputi Founder Google School Indonesia Kistiawan Bilal, CEO Sauyunan-Creation Dr. Ricky Hermayanto, dan Coach Leader Billionaire Store, Mas Bams.

Dekan FEB Unpas Dr. H. Atang Hermawan, SE., MISIE., AK., CSRS., CSRA dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kreatif mahasiswa yang merupakan program pemerintah.
“Acara ini merupakan kegiatan penting dan rutin akan dilaksanakan di lingkungan FEB dalam rangka pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi yang salah satu tujuannya adalah peningkatan kompetensi dan kualifikasi dosen dan mahasiswa sebagai salah satu unsur dari civitas akademika dan tujuan lainnya adalah rangka memberikan pemahaman di dalam menghadapi berbagai perubahan tantangan yang semakin berat termasuk salah satunya adalah tema yang diangkat saat ini yaitu isu model bisnis berbasis digital bagi wirausaha muda, yang selalu dijadikan bahan diskusi di lingkungan pembisnis muda, di berbagai lapisan masyarakat dan di lingkungan FEB,” paparnya.
Atang melanjutkan bahwa kewirausahaan pada dasarnya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda lewat pemikiran yang kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Di mana proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide dan pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
“Modal dasar yang harus dimiliki oleh para pembisnis muda dan mahasiswa ke depan adalah pertama modal intelektual untuk memunculkan ide-ide progresif dan inovatif, yang kedua modal sosial yang diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga terbentuk citra yang positif, ke tiga yaitu kesiapan mental dalam landasan agama yang diwujudkan keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan. Terakhir modal material yang ada dalam bentuk uang dan barang,” urainya.

Dengan tumbuh kembang kewirausahaan yang dirintis oleh FEB Unpas, sambung Atang akan membangkitkan generasi muda untuk menjadi generasi penerus dan iron stock di negara ini untuk menciptakan lapangan kerja.
“Perkembangan digital menciptakan modal bisnis yang baru dan semakin beragam dan adaptif dengan teknologi yang ada, seperti pembayaran online, modal langganan dan lainnya sehingga menjadikan bisnis bisa mengeksplorasi peluang lain di dunia digital,” ucapnya.
Adapun keunggulan dan kelebihan bisnis digital yaitu memiliki pilihan yang beragam, jangkauan yang luas, bertujuan jangka panjang, kenyamanan pelanggan, dan keuntungan yang tidak terbatas, sehingga menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh kader bisnis muda, sehingga menetapkan jenis model yang tepat merupakan faktor utama dalam pengurusan bisnis.
“Jika merujuk beberapa hasil riset bisnis di era digital yang menjanjikan di tahun 2021 maka dapat diketahui beberapa diantaranya toko online, website, menjadi youtuber, blogger, influencer, menulis konten digital dan lainnya. Hal ini dapat dilihat secara lebih luas dan seperti apa efek bagi kader pembangunan bangsa,” ulasnya.
Atang berharap bahwa seminar ini dapat memberikan harapan baru bagi mahasiswa tentang pencerahan dan peningkatan pemahaman seputar bisnis yang lebih luas, sehingga mendapatkan gambaran dan dorongan pada peserta agar mau menciptakan lapangan pekerjaan bukan mencari pekerjaan.
“Semoga pembahasan dalam seminar ini dapat diaplikasikan oleh mahasiswa dan untuk kepentingan lembaga dan masyarakat, di mana FEB selama ini telah berkomitmen menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan hardskill dan softskill mahasiswa lewat kegiatan kampus seperti pengabdian kepada masyarakat, penelitian ilmiah, dan kewirausahaan yang terus kita kembangkan agar mahasiswa FEB UNPAS dapat lebih maju dalam tataran dunia digital,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unpas Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si., CFRM, DBA. dalan sambutannya menyampaikan bahwa menjadi wirausahawan tidak mudah, karena merupakan sebuah profesi yang baik sekaligus menantang di mana menciptakan lapangan pekerjaan.

Namun, terang Prof Jaja yang paling penting adalah bagaimana membangun jiwa wirausaha itu sendiri.
“Jiwa entrepreneurship, bukan hanya hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan tapi juga semua orang, karena di dalamnya ada mental tidak puas dengan apa yang kita lakukan. Ketidakpuasan ini mendorong kita untuk terus berpikir dalam memberikan kepuasan inovasi dan kreatifitas yang baru,” sambungnya.
Prof Jaja juga menambahkan bahwa kehidupan ini selalu memiliki siklus, di mana sebuah siklus berakhir maka muncul tantangan baru, oleh karena itu kreatifitas menjadi hal yang penting dan mental tidak mudah menyerah serta mau bangkit dari kegagalan, karena pengusaha sukses harus melewati kegagalan dan proses.
“Untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis, kita juga harus memiliki kepercayaan kepada diri sendiri sehingga tidak boleh pesimis saat kita berada dalam kondisi yang belum sukses. Semoga seminar ini menjadi bekal dan motivasi untuk peserta agar menjadi pembisnis dan mendukung Unpas menjadi entrepreneur university,” pungkasnya. (Tan)