BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan hari ini menjalani pengambilan darah. Ini adalah bagian dari proses yang harus ditempuh sebagai relawan program vaksinasi COVID-19.
Pengambilan darah tersebut adalah yang kedua kali harus dijalani. Hal itu juga berlaku untuk para pimpinan institusi tinggi di Jawa Barat yang turut menjadi relawan seperti dirinya.
“Nanti jam 1 siang saya dan Forkopimda dan Pak Rudy (mantan Kapolda Jawa Barat) akan diambil tes darah di terakhir di Puskesmas Garuda,” kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (14/12/2020).
Ia pun berharap agar hasil dari tes darah nantinya memperlihatkan hasil yang baik. Sehingga, vaksin itu diharapkan segera mendapat izin dari BPOM setelah terbukti mutu, keamanan, dan khasiatnya.
“Mohon doanya mudah-mudahan tes darah terakhir ini menghasilkan kesimpulan antibodi yang berlimpah di atas 90 persen sehingga (vaksin) bisa dibagikan (ke masyarakat),” tutur Emil.
Seperti diketahui, Bio Farma dan Universitas Padjadjaran (Unpad) sedang melakukan uji klinis vaksin COVID-19 buatan Sinovac. sejak Agustus lalu. Ratusan orang terlibat menjadi relawan dalam uji klinis tersebut.
Beberapa waktu lalu, pemerintah juga sudah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac secara langsung. Selanjutnya, dalam waktu dekat akan segera didatangkan vaksin ‘jadi’ dan berupa bahan baku secara bertahap.
Namun, vaksinasi belum akan dilakukan. Sebab, pemerintah masih menunggu dikeluarkannya izin Emergency Use of Authorization (EuA) terhadap vaksin tersebur dari BPOM. EuA sendiri untuk memastikan mutu, keamanan, dan khasiat vaksin yang bakal digunakan. (ors)