*)Sidang Disertasi Doktor Pascasarjana Unpas
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Taufiq Rachmat Hidayat, mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik pada Rabu (16/12/2020) di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Acara sidang ini pun diketuai oleh rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., Msi., M.Kom.
Adapun disertasi yang disidangkan berjudul Strategi Implementasi Kebijakan Deteksi Dini Layanan Dasar Masyarakat di Kota Bekasi (Studi Perwal Kota Bekasi Nomor 65 Tahun 2017 Tentang Deteksi Dini Pada Pelayanan Dasar Masyarakat di Kota Bekasi) dengan promotor, Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si dan co promotor Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si.
Dalam paparannya Taufiq Rachmat Hidayat mengungkapkan bahwa permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan Deteksi Dini Pelayanan Dasar Masyarakat di Kota Bekasi dalam implementasinya masih belum dapat terlaksana secara efektif.
“Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, sedangkan jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan strategi studi kasus. Metode kualitatif dipilih dengan pertimbangan bahwa metode ini diharapkan dapat diperoleh data yang sebenar-benarnya dan mampu mengkaji masalah penelitian secara mendalam sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan,” jelasnya.
Taufiq menyampaikan bahwa penggunaan metode penelitian kualitatif ini dirasakan sangat tepat dalam studi ilmu administrasi publik, terutama penelitian yang mencoba untuk mengkaji dan memahami suatu masyarakat.
“Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan faktor-faktor Implementasi Kebijakan Deteksi Dini Pelayanan Dasar Masyarakat di Kota Bekasi belum berjalan secara efektif, dan ketidakefektifan ini mengganggu kepada tingkat Pelayanan masyarakat yang prima dan berkualitas di Kota Bekasi,” urainya.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan Implementasi Kebijakan Deteksi Dini Pelayanan Dasar Masyarakat di Kota Bekasi belum berjalan secara efektif, antara lain oleh faktor content of policy berkaitan dengan parameter resources commited (sumber-sumber daya yang digunakan), dan juga faktor contex of implementation berkaitan dengan parameter institution and rezim characteristic (lembaga dan karakteristik penguasa/pimpinan) sehingga tujuan dari kebijakan Deteksi Dini Pelayanan Dasar di Kota Bekasi belum dapat berjalan sesuai harapan pemerintah dan masyarakat.
“Strategi yang dapat dilakukan berkaitan dengan Implementasi Kebijakan Deteksi Dini Pelayanan Dasar Masyarakat di Kota Bekasi berjalan secara efektif oleh Pemerintah Daerah Kota Bekasi adalah pertama Pembinaan berkelanjutan, sistemik dan konsisten, yaitu pembinaan yang berkelanjutan terhadap Satgas Pamor dilakukan oleh Kelurahan dengan pengawasan Camat sehingga dapat terbentuk Satgas Pamor yang berkompeten dalam menjalankan tupoksinya,” paparnya.
Ke dua, sambung Taufiq adalah kordinasi bersama secara aktif antara Kecamatan dan Kelurahan, yakni, Koordinasi bersama secara aktif antara Kecamatan dan Kelurahan dalam melaksanakan kebijakan deteksi dini pelayanan dasar masyarakat di Kota Bekasi dapat berjalan dengan baik.
“Ke tiga, komunikasi arus bawah, aspiratif dan motivatif, yaitu Komunikasi berkaitan dengan aspirasi masyarakat antara Satgas Pamor sebagai petugas atau implementator dari implementasi kebijakan deteksi diri dengan lembaga terkait lainnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan dengan berdasarkan jenjang hirarki semua dapat berjalan sesuai dengan garis komandonya,” tandasnya.
Dari sidang ini Taufiq Rachmat Hidayat dinyatakan lulus dengan IPK 3,67 dan hasil yudisium sangat memuaskan.
Taufiq yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil Kota Bekasi berkata bahwa ia merasa nyaman selama berkuliah di Unpas.
“Selama berkuliah di Unpas saya mendapatkan banyak kenyamanan, karena saya dibantu oleh sekretariat yang aktif, guru besar yang luar bisa. Di mana saya juga mendapatkan banyak ilmu dan masukan guru besar. Adapun kekurangannya sudah tertutupi oleh fasilitas dan kebaikan Unpas,” tandasnya.
Terakhir Taufiq juga menyampaikan harapan untuk Paguyuban Pasundan agar terus menjadi organisasi besar dan membuktikan kepada bangsa Indonesia bahwa Paguyuban Pasundan memiliki SDM manusia yang sangat berkompeten dan mampu membanggakan organisasi paguyuban Pasundan khususnya orang Sunda. (Tan)