BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jawa Barat belakangan ini mengalami penurunan. Apa penyebabnya?
Menurut Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad, belakangan ini terjadi penambahan kasus COVID-19 secara signifikan. Salah satunya akibat dampak dari libur panjang beberapa waktu lalu.
“Memang terakhir-terakhir ini saya lihat kasus baru semakin meningkat, mungkin karena masyarakat sudah tambah bebas untuk bergerak,” kata Daud di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (18/12/2020).
Berdasarkan data hingga pukul 13.30 WIB hari ini, tercatat kasus terkonfirmasi positif ada 70.777 orang. Dari data itu, 11.498 orang masih dalam isolasi atau proses perawatan, selesai isolasi atau sembuh 58.187 orang, dan meninggal dunia 1.092 orang.
“Ada yang bertanya angka kesembuhan kita menurun. Memang kita sempat menyentuh angka (kesembuhan) 85 persen yang sembuh dan sekarang angkanya di 82 persen,” ungkap Daud.
Prosentase penurunan tingkat kesembuhan itu menurutnya logis. Sebab, jumlah kasus semakin tinggi. Hal itu berbuntut pada berkurangnya tingkat kesembuhan meski secara jumlah sebenarnya lebih baik.
“Penurunan ini logis karena angka kesembuhan itu kan dilihat dari angka kasus aktif. Jadi, kasus aktif kita kan tambah banyak, kemudian yang sembuh juga kalau melihat nominal sebenarnya banyak juga,” ucapnya.
“Cuma, perbandingannya misal sekarang kasus aktif ada 10 ribu, ini yang sembuhnya 8.500. Kalau sehari kasus aktif nambah 700, yang sembuh sebenarnya banyak juga sampai 600-an sekian,” jelas Daud.
Ia juga membandingkan tingkat kematian yang mengalami penurunan. Dari waktu ke waktu, angkanya menurun. Ini menunjukkan progres signifikan.
“Angka kematian terakhir saya barusan dapat informasi sekarang kita di angka 1,54 persen, di awal-awal kita ada 2 persen, sekarang terus makin turun. Artinya dari mereka-mereka yang ada di rumah sakit sebenarnya makin banyak yang bisa disembuhkan, tidak sampai meninggal,” tandas Daud. (ors)