PASJABAR

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–BEM Unikom Kabinet Elaborasi berpartisipasi mengikuti gerakan Menanam Pohon, Menanam Harapan di Bantaran Sungai Citarum Kampung Ciodeng Desa Bojong Malaka Kecamatan Baleendah Kab. Bandung Minggu, (10/1/2021).

Bekerjasama dengan Sektor 7 Satgas Citarum, kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional.

Di samping itu, acara ini juga sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan mengingat kasus perusakan lingkungan di Indonesia khususnya Jawa Barat yang marak terjadi saat ini.

Turut hadir Wakil Bupati Kabupaten Bandung periode 2016-2021, Ir. H. Gun Gun Gunawan, S.Si., M.Si., Kolonel Kav Purwadi, Kabid Penataan Daerah Alirah Sungai Dinas Kehutanan Jabar, Adji Sumarwan, S.P., M.M., Camat Baleendah, Kepala Desa Bojong Malaka, Ketua Karang Taruna Bojong Malaka

Di samping itu, 225 orang peserta yakni turut mengikuti kegiatan ini yang merupakan mahasiswa Unikom yang terdiri dari anggota HIMA & UKM di Unikom serta masyarakat sekitar.

Adapun acara ini tetap mematuhi  protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Bandung Ir. H. Gun Gun Gunawan, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini harus terus ditingkatkan, karena selain rekayasa teknis untuk perbaikan lingkungan, kegiatan sepeti ini juga perlu sebagai rekayasa sosial.

“Rekayasa sosial itu sendiri adalah bagaimana kita menyadarkan semua pihak untuk bersama-sama peduli memperhatikan dan menjaga lingkungan. Kami terbuka bagi siapapun yang ingin berkontribusi, seperti kegiatan menanam hari ini nanti dan akan dipanen di masa depan,” ujar Gun Gun dalam siaran pers Unikom kepada pasjabar.com jum’at (15/1/2021

Sementara itu, Presiden Mahasiswa Unikom Parulian Ortega menjelaskan tujuan partisipasi BEM Unikom dalam kegiatan tersebut ialah untuk melestarikan, menambah dan membentuk rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, dengan jumlah pohon yang di tanam setidaknya bisa bermanfaat untuk kelestarian lingkungan alam di sungai citarum.

“Mahasiswa yang berperan sebagai agent of change tentu harus memiliki kepekaan terhadap apa yang terjadi di sekitar, maka melalui kesempatan tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang asri sehingga dapat mendukung keberlangsungan hidup manusia untuk ke depannya,” jelasnya. (*/Tan)