PASKESEHATAN

Kenali Gejala-Gejala Kanker Payudara Sedini Mungkin

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Mendeteksi sedini mungkin dengan mengenali gejala-gejalanya adalah hal yang sangat penting untuk menangani kanker payudara.

Hal ini disampaikan disampaikan dalam Webinar Deteksi Dini Kanker Payudara, Selasa (18/1/2021) yang digelar oleh Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bersama organisasi nirlaba Lovepink untuk mengajak masyarakat untuk dapat mendeteksi dini kanker payudara.

Fertina Tarasari dari Lovepink mengatakan bahwa cara terbaik menangani kanker payudara adalah dengan mendeteksi sedini mungkin. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan.

“The best protection is early detection. Semakin cepat kita mengetahui semakin baik,” ujar perempuan yang akrab disapa Sari tersebut.

Untuk itu, Sari mengajak peserta untuk mengenal tanda-tanda kanker payudara, di antaranya payudara yang mengeras, menekung, berlekuk, berwarna kemerahan, keluar cairan, mengerut, terdapat benjolan, dan sebagainya. Tanda ini dapat berbeda di setiap orang.

Masyarakat pun diharapkan dapat memeriksa payudara secara rutin. Pemeriksaan secara rutin dapat dilakukan melalui pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dapat dilakukan setiap bulan mulai dari usia remaja.

Selain itu, pemeriksaan rutin dapat dilakukan setiap tahun melalui breast ultrasound untuk usia di bawah 40 tahun, dan mammogram untuk usia di atas 40 tahun.

“Meski faktor penyebab belum pasti diketahui, masyarakat dapat mengenal faktor risiko kanker payudara, seperti riwayat keluarga dan pola hidup tidak sehat,” tambahnya seperti yang dilansir dari unpad.ac.id pada Selasa (19/1/2021).

Senada dengan Sari, pembicara lain Ani Noor Isfiani mengatakan bahwa mengurangi risiko kanker payudara dapat dimulai dengan melakukan kebiasaan yang sehat.

Ani yang juga alumnus FEB Unpad pun menyarankan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, tidak merokok, menjaga berat badan, rajin berolahraga, menyusui jika memungkinkan, dan batasi jumlah dan jangka waktu penggunaan terapi hormone.

Ditekankan Ani, masyarakat sebaiknya jangan takut untuk periksa. Jika sudah terkena, treatment medis dapat segera dilakukan.

“Lakukan semua treatment dengan senang, positive thinking karena ingin sembuh. Bersabar dan yang pasti adalah bersyukur,” pesan Ani.(*)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

5 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

7 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

7 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

8 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

9 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

10 jam ago