BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menjadi ahli lingkungan serta aktivis lingkungan dan sosial karena ingin berkontribusi bagi bumi, adalah cita-cita dari Aisy Mufidah Rahma Kadarisman yang biasa dipanggil Aisy atau batman.
“Saya ingin menjadi agen perubahan. Kita lihat saat ini kondisi alam yang memprihatinkan. Eksploitasi sumber daya alam masih banyak terjadi secara besar besaran tanpa memikirkan akibatnya dan dampak bagi lingkungan dan juga sosialnya. Maka dari itu saya ingin mempelajari bagaimana cara memanfaatkan sumberdaya alam dengan baik dan juga pelestariannya,” terang gadis yang lahir di Bandung, 22 Desember 2003.
Impian yang besar itu, Aisy rintis dengan membangun dirinya dari hal-hal yang bisa ia kerjakan, seperti berorganisasi dan juga mengikuti perlombaan demi perlombaan.
Ia pun tercatat bersama timnya pernah menjuarai lomba angklung se kota Bandung yang bertempat di saung angklung udjo.
Kemudian menjadi juara 2 lomba lintas medan yang bertema spirit of nature yang diadakan oleh mahasiswa PKN UPI.
Aisy juga terpilih sebagai Awardee program beasiswa pertukaran pelajar KL-YES negara tujuan Amerika Serikat, namun karena pandemi covid, program secara fisik dibatalkan dan dialihkan sepenuhnya ke program virtual.
“Kesibukan saya saat ini adalah sedang mempersiapkan ujian masuk ke perguruan tinggi. Di samping itu, saya sedang menjalani program pertukaran pelajar KL-YES program secara virtual. Saya berkomunikasi dengan keluarga angkat, teman teman serta komunitas sosial dari Amerika. Di waktu yang lain saya mengikuti webinar webinar untuk meningkatkan skill saya dan mengambil pelajaran dari orang orang inspiratif,” terang siswi di kelas XII SMA ini.
Soal hobi, Aisy berkata bahwa ia hobi membaca novel alasannya karena menurutnya membaca adalah hobi yang menyenangkan.
Dengan membaca juga dapat menumbuhkan kreatifitas, memperkaya berbagai perspektif, menambah wawasan dan pengetahuan baru serta melatih untuk belajar berfikir kritis.
“Saya juga senang travelling seperti naik gunung, camping dan susur pantai, karena saat saya travelling saya merasa mendapat banyak manfaat. Saya merasakan pentingnya kebersamaan dan saling menong satu sama lain. Pentingnya menjaga alam. Di samping hak kita dalam mengeksplor bumi ini, kita juga memiliki kewajiban untuk menjaganya,” terang pemfavorit warna hijau, hitam dan abu serta penyuka nasi padang dan sushi.
Soal idola, Aisy berkata bahwa ia mengagumi sosok Almarhum BJ. Habibie dan Najwa shihab, karena keduanya merupakan sosok inspiratif yang cerdas dan bijak.
“Najwa shihab Adalah sosok wanita yang berani menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia mampu mengkomunikasikan bagaimana kebenaran menjadi hal mutlak yang sebaiknya diketahui oleh masyarakat. Dia pribadi yang tegas dan lugas. Hal memberikan acuan bagi saya untuk meneladani sosoknya,” terang pemilik tinggi 162 CM
Adapun Almarhum B.J. Habibie, sambung Aisy merupakan pribadi yang sangat cerdas serta memiliki banyak prestasi baik di nasional sampai dengan internasional. BJ Habiebie memiliki integritas dan dedikasi untuk bangsa.
“Saya juga banyak terinspirasi oleh ke dua orang tua saya. Orang tua saya memberikan nama saya yang berarti perempuan yang menebarkan kasih sayang dan bermanfaat bagi orang lain. Sikap kedua orang tua saya yang pantang menyerah dan gigih dalam menjalani hidup menjadikan inspirasi bagi saya agar kelak bisa lebih baik dari keduanya. Mereka juga yang mengajari saya agar selalu rendah hati dan tetap bersyukur terhadap setiap hal yang terjadi didalam hidup,” papar sulung dari tiga bersaudara.
Hidup bagi Aisy adalah waktu dan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan. Kesempatan yang diisi dengan perjuangan, pengabdian, kebermanfaatan, pembelajaran dan lainnya.
“Setiap orang mengisi kesempatannya masing-masing dengan cara yang berbeda. Kesempatan yang akan kita ambil menjadi pilihan masing masing individu. Maka dari itu, manfaatkanlah waktu dan kesempatan yang kita miliki dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Aisy juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena memegang prinsip seperti yang orangtuanya dulu katakan bahwa hidup bagai roda berputar. Adakalanya kita di atas, namun juga adakalanya kita dibawah.
“Prinsip ini membuat saya untuk mawas diri. Untuk percaya akan baiknya takdir Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhan tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Saya merasa bahwa jika ada kesedihan hari ini, akan ada bahagia yang menanti esok hari, dan sebaliknya, Jika ada bahagia hari ini, maka akan ada kesedihan di esok hari. Ayah saya berkata berbahagialah sewajarnya, karena diluar sana banyak orang yang menderita. Dan bersedih lah sewajarnya, jangan terlalu berlarut, karena kebahagiaan akan menanti kita,” paparnya.
Adapun ibunya juga selalu mengajarinya agar menjadi pribadi yang bisa bertahan dalam kondisi apapun atau fleksibel. Kuncinya adalah selalu bersyukur, pantang menyerah, dan selalu berprasangka baik terhadap Tuhan.
Ke depan Aisy berharap akan tumbuh menjadi seseorang yang tidak mudah menyerah dan selalu berusaha dalam berproses dan berprogres. Dapat terus belajar dan berkembang menjadi sebaik baiknya manusia, sebagaimana motto hidupnya yakni sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.
“Saya ingin menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain, keluarga, nusa, bangsa, alam raya dan agama,” tambahnya.
Aisy juga berharap untuk negerinya tercinta Indonesia, agar tercipta pemerataan dalam segala aspek, terutama pembangunan, pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
“Berikan setiap anak kesempatan yang sama untuk mengejar cita cita mereka. Karena Maju atau tidaknya suatu negara sangat ditentukan dari kualitas pendidikan. Dan anak adalah cikal bakal penerus pemimpin indonesia di masa yang akan datang,” ulasnya.
Terakhir untuk dunia, Aisy berharap terciptanya perdamaian, tidak adalagi peperangan dan penjajahan serta tidak adalagi kesenjangan. Karena hanya dengan itu kita semua bisa hidup dengan aman dan damai. (tiwi)