BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tanggal 8 Feburuari besok, merupakan hari terakhir Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat. Di Bandung Pemkot belum memutuskan apakah PPKM akan dilanjutkan atau tidak.
“PPKM ini, kan baru akan berakhir tanggal 8 Februari. Jadi kita mengikuti itu dulu,” ujar ketua harian Penanganan Penyebaran Covid -19 Kota Bandung, Ema Sumarna, kemarin.
Meski demikian untuk karantina wilayah yang sudah diisyaratkan pemerintah pusat, Kota Bandung menyatakan siap untuk melakukan karantina wilayah.
“Tapi untuk melaksanakan karantina wilayah, kita menunggu usulan dari bawah. Bergantung kesiapan wilayah itu sendiri,” terang Ema.
Jika kewilayahan sudah melakukan koordinasi dengan masyarakat, dengan RT, RW dan ada kesepahaman dengan seluruh masyarakat, maka bisa langsung mengajukan ke satgas covid tingkat kota.
“Nanti kita akan melakukan pemantauan sebelum mengeluarkan surat keputusan wali kota untuk penerapan karantina wilayah,” terangnya.
Sedangkan untuk lockdown selama dua hari seperti yang rencananya akan dilakukan di beberapa kota lain, Ema mengatakan Kota Bandung belum akan melakukan hal itu. “Namun, kita masih meihat perkembangan akan seperti apa nantinya,” tegas Ema.
Meskipun demikian Ema mengatakan agar masyarakat tidak melakukan kegiatan keluar kota jika tidak penting.
“Bagaimanapun juga, harus kita akui salah satu penyebab dari masih tingginya kasus covid 19 di Kota Bandung, adalah masih adanya mobilitas dan kerumunan,” tuturnya.
Untuk itu, Pemkot Bandung mewacanakan ada tes rapid anti gen di cafe-cafe. “Karena cafe menjadi salah satu tempat warga untuk berkerumun,” tegasnya.
Sementara itu, menurut data Satgas Penanganan Covid 19 Kota Bandung per tanggal 4 Februari 2021 menunjukan bahwa Kota Bandung masih dalam zona resiko sedang dengan total konfirmasi kasus di Kota Bandung adalah sebesar 9.757 (bertambah 1943 kasus) namun disisi lain terjadi penurunan kasus positif aktif dengan total temuan sebesar 1.103 kasus (berkurang 297 kasus).
Persentase kenaikan kasus konfirmasi di Kota Bandung ini adalah sebesar 24.86% dimana menunjukan persentase yang lebih tinggi dari Provinsi (8.23%) dan Nasional (5.33%). Sedangkan untuk kasus konfirmasi aktif mengalami penurunan sebesar 21.21% dimana persentase ini berbeda dengan Provinsi dan Nasional yang mengalami kenaikan.
Kota Bandung mengalami tren meningkat untuk angka kesembuhannya, dimana bertambah sebanyak 2.206 pasien sembuh (total 8452 pasien) dengan persentase sebesar 86.62%. Angka ini menjadi angka yang lebih baik dari Provinsi (79.16%) dan Nasional (81.67%).
“Persentase kesembuhan di Kota Bandung naik dikarenakan tingginya jumlah konfirmasi positif yang tidak bergejala/ bergejala ringan sehingga waktu penyembuhan/ isolasi tidak lebih dari 14 hari,” tuturnya.
Senada dengan tren kesembuhan yang meningkat, Kota Bandung kini mengalami tren penurunan bagi pasien covid 19 yang meninggal dunia. Kendati secara angka terjadi penambahan sebanyak 34 kasus kematian menjadikan total sebanyak 202 kasus namun presentasi kematian di Kota Bandung menurun hingga level 2.07% dimana Angka ini masih dibawah level Nasional.
“Namun harus tetap waspada, karena positivity rate Kota Bandung masih dalam level 19.06% (standar WHO 5%). Angka ini meningkat menandai laju penyebaran di komunitas yang bertambah,” tegas Ema. (Put)