HEADLINE

Begini Proses Pembersihan Rupang Jelang Imlek

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Umat di Vihara Dharma Ramsi, Kota Bandung, sejak Sabtu (6/2/2021) pagi terlihat sibuk. Mereka membersihkan rupang alias patung para dewa.

Prosesi pembersihan patung ini dilakukan sebagai bagian dari tradisi menjelang Imlek. Pembersihannya sendiri dilakukan dengan menggunakan air, sabun, lap, hingga kuas.

Rupang yang berukuran relatif kecil dikeluarkan dari altar dan dibersihkan di meja. Sedangkan rupang berukuran besar dibersihkan di altar. Yang paling besar di sini adalah rupang Dewa Kwan Kong yang tingginya sekitar 2 meter.

Butuh waktu sekitar empat jam untuk membersihkan rupang tersebut. Bahkan, untuk menjangkau area yang sulit digunakan vacuum cleaner. Sedangkan rupang lain memerlukan waktu lebih singkat. Ada yang dalam hitungan menit hingga satu-dua jam.

Mereka membersihkan setiap bagian dengan sangat detail. Salah satu yang tersulit adalah membersihkan rupang yang memiliki janggut. Sebab, diusahakan agar janggut tidak sampai rusak atau terlepas.

Selain patung, altar juga tak luput dari proses pembersihan. Dinding di sekitarnya juga dibersihkan agar benar-benar kinclong. Sehingga, saat Imlek nanti, seluruh area di vihara akan terlihat benar-benar bersih.

“Pembersihan rupang ini kemungkinan selesai dalam dua hari,” ujar pengurus Vihara Dharma Ramsi Asikin.

Karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, ada hal berbeda dalam proses pembersihan rupang. Umat dibagi ke dalam beberapa shift. Sehingga, tidak terjadi kerumunan dalam proses pembersihan rupang.

Asikin mengatakan, rupang itu tak boleh sembarangan dibersihkan. Sebab, umat harus menunggu hingga dewa di dalam rupang keluar dan pergi ke langit. Hari ini, semua dewa pun sudah tak mengisi rupang.

Setelah semua proses pembersihan selesai, secara serempak para dewa akan kembali diundang untuk ‘mengisi’ rupang pada 11 Februari mendatang atau H-1 Imlek. “Nanti tanggal 11 dewa-dewa kita undang lagi,” ungkapnya.

Di Vihara Dharma Ramsi, pembersihan rupang dilakukan oleh orang yang sama setiap tahunnya. Misalnya jika si A tahun lalu membersihkan rupang Dewa Keuangan, maka tahun ini juga membersihkan rupang yang sama.

“Itu tradisi di sini. Jadi, setiap tahun kita enggak bingung karena setiap rupang sudah ada yang bersihinnya masing-masing,” jelas Asikin.

Umat yang membersihkan rupang pun datang secara sukarela. Tak ada nominal uang sama sekali bagi mereka yang melakukannya. (ors)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Ledia Hanifa: Kenaikan Biaya UKT Sebagai Langkah Sembrono, Tidak Solutif dan Tidak Nyambung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Melihat keluhan dan penolakan atas kenaikan biaya UKT di berbagai kampus negeri…

5 jam ago

Persib Dipastikan Tampil di Final Liga 1

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung melenggang ke final Liga 1 2023/2024. Kepastian itu didapatkan setelah…

5 jam ago

Cegah Pengangguran Karena Lonjakan Penduduk Paska Lebaran, DPRD Kota Bekasi Minta Pemkot Mendata Penduduk Baru

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Moment mudik Lebaran 2024 memang sudah berakhir. Namun, permasalah kependudukan biasanya terjadi…

9 jam ago

Seminar Nasional Hima Pendidikan Biologi FKIP Pasundan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Himpunan mahasiswa Pendidikan biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (Hima…

11 jam ago

Marak Aksi Tawuaran Antar Remaja, DPRD Kota Bekasi Beri Perhatian

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Kenakalan remaja di Kota Bekasi sudah masuk kategori darurat, jadi bom waktu…

11 jam ago

Rektor Unpas Ingin Lulusan Miliki Sertifikasi Kompetensi

*)Sebanyak 1241 Mahasiswa Unpas Dilantik Menjadi Sarjana BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM –  Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof.…

12 jam ago