BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Senang mempelajari hal-hal baru, rasanya adalah sesuatu yang tidak asing dari sosok Maghfi Naafilah atau yang biasa dipanggil Maghfi.
Gadis yang lahir di Bandung, 20 Maret 2004 ini memiliki aktifitas dan hobi yang beragam mulai dari menyanyi, menonton film hingga membaca buku.
“Saya juga senang menulis karya sastra dan membuat cerita. Berawal dari saya yang suka menulis kutipan-kutipan singkat, yang ternyata bisa saya kembangkan menjadi sebuah sajak dan cerita. Dulu awal-awal buat karya dan iseng-iseng buat posting di medsos kadang ada beberapa temen yang ngejek katanya terlalu alay, tapi dari komentar itu justru yang membuat saya semakin semangat biar bisa buat karya yang lebih baik,” terang penyuka warna hitam dan pemfavorit Mochi.
Di samping itu, siswa SMA ISTIQAMAH Bandung kelas XI IPA 1 ini juga tengah sibuk menjalani aktifitas sebagai salah satu pengurus Forum Anak Kota Bandung, OSIS dan PMR.
“Saya juga aktif mengikuti kelas Yoga secara rutin, dan juga sering mengikuti webinar untuk meningkatkan wawasan dan kualitas diri agar waktu yang kosong itu bisa menjadi bermanfaat,” tandas pemilik tinggi 150 CM.
Kedepannya Maghfi berharap dapat menjadi seseorang yang optimis, bisa bermanfaat untuk orang lain, bisa membanggakan keluarga dan teman yang selama ini selalu mendukung ketika ia ingin menyerah.
“Tentunya saya juga berharap dapat terkabul cita-cita dan selalu dimudahkan tanpa lupa untuk berjuang,” sambungnya.
Maghfi juga mengungkapkan bahwa ia memiliki motto berusaha tetap menjadi diri sendiri apapun keadaannya dan jadi seseorang yang bermanfaat untuk orang lain karena mungkin salah satu dari hal itu sangat berarti bagi beberapa orang.
“Untuk cita-cita saya yang ingin dicapai adalah menjadi konsultan gizi, karena banyak sekali orang atau anak terutama di Indonesia yang mengalami stunting dan gizi buruk, juga masih banyak orang yang acuh dengan kesehatan diri sendiri, padahal kesehatan diri itu sangat penting tidak bisa diabaikan. Karena hal itu saya ingin memulihkan kesadaran masyarakat khususnya di Indonesia betapa pentingnya kita untuk menjaga kesehatan diri untuk menciptakan generasi bangsa yang lebih baik lagi,” terangnya yang pernah memenangkan medali emas kejuaraan Seven Pyongwons Taekwondo Festival.
Berbicara tokoh idola, Maghfi berkata bahwa ia mengagumi sosok Gita Savitri, karena dari Gita, ia belajar untuk menjadi seorang perempuan yang kuat dan percaya diri.
“Adapun tokoh idola saya adalah Jerome Polin dan Leonardo Edwin. Mereka berdua sangat menginspirasi saya dalam hal belajar, diantara kesibukan mereka, mereka masih bisa menghibur orang melalui kontennya. Dari mereka pun saya belajar memang benar bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, namun dari usaha saja tidak cukup, kita juga harus berdoa dan meminta pertolongan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” paparnya.
Hidup bagi Maghfi sangatlah berarti, tidak ada yang namanya sia-sia dalam hidup. Semua yang ia lalui dan alami itu merupakan sebuah pelajaran untuknya di masa depan untuk membuatnya menjadi lebih baik lagi.
“Roda kehidupan itu selalu berputar. Kadang ketika saya iri dengan kehidupan atau kesuksesan orang lain saya selalu berfikir bahwa jika mereka bisa maka saya juga bisa seperti mereka walaupun jalan kesuksesan orang itu berbeda-beda. Selagi saya punya kesempatan untuk mencapai itu kenapa tidak dicoba, lebih baik mencoba daripada menyerah duluan,” terang sulung dari tiga bersaudara.
Menurut Maghfi pengalaman dalam hidup itu sangat penting untuk dijadikan pelajaran, dimana pengalaman itu dicari bukan pengalaman yang mencari.
“Saya juga ingin menyampaikan untuk tetap semangat pantang menyerah, walaupun itu sulit tetaplah berjuang. Jikalau hasil itu pun kurang memuaskan, setidaknya kita harus ingat proses bagaimana kita untuk mencapai hal itu dan rasa kecewanya pun tidak akan sebesar jika kita tidak bersungguh-sungguh,” pungkasnya. (tiwi)