BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Wakil Rektor III UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag membuka acara Workshop Sistem Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di Era Pandemi Covid-19 Bagian Kemahasiswaan dan Alumni yang berlangsung di Shanti Hotel, Rabu (17/03/2021).
Dra. Euis Heni Herlina, M.Pd., (Koordinator Bagian Perencanaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Dr. H. Aep Syaefudin Firdaus, M.Pd, (Koordinator Bagian Keuangan UIN Sunan Gunung Djati Bandung), tampil menjadi narasumber yang dipandu oleh Dr. Mukhlas, M.Hum., (Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin), Dr. H. Irfan Fahmi, M.Psi (Wakil Dekan III Fakultas Psikologi)
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III menegaskan kehadiran pandemi Covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk terus melakukan inovasi, perubahan kearah yang lebih baik.
“Momentum era pandemi Covid-19 ini harus dijadikan waktu yang tepat untuk terus belajar, mencari ilmu pengetahuan yang lebih baik dari sebelumnya. Hari ini kita ingin belajar meningkatkan tata kelola pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Ormawa. Untuk itu, kehadiran tokoh-tokoh aktivitas mahasiswa dalam acara workshop ini diharapkan dapat melakukan inovasi, perubahan dengan semangat kebersamaan, memberikan keteladanan bagi mahasiswa lain, sukses studi yang dapat membanggakan kampus tercinta,” tegasnya dalam rilis yang diterima PASJABAR, Kamis.
Prof. Ah. Fathonih menyampaikan SK Dirjen Nomer 4961 mengamanatkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra universitas diarahkan bukan pada orientasi politik praktis, tetapi diarahkan pada peningkatan kualitas akademik dan non akademik.
“Karenanya ormawa harus menjadi dinamisator, fasilitator, pengembangan minat dan bakat mahasiswa, UKM UKK harus hadir di sana dan mampu memerankan dirinya dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa,” paparnya.
Kehadiran organisasi kemahasiswaan harus memberikan manfaat bagi civitas akademika dan masyarakat.
“Ormawa tidak hanya melaksanakan program kerja asal-asalan, program kerja yang tidak punya nilai jual. Apalagi kalau hanya berpikir menghabiskan anggaran tetapi ia harus berpikir dan melakukan inovasi dan menghasilkan prestasi di tingkat nasional dan internasional,” tuturnya.
“Setiap ormawa dituntut untuk keluar dari zona nyaman, dengan terus melakukan perubahan, perbaikan bukan hanya melakukan rapat kerja dan berakhir pada pergantian kepengurusan yang diwariskan. Dalam setiap pelantikan, rapat kerja UKM, UKK, DEMA, SEMA, saya selalu mengamanatkan kepada setiap pengurus, kehadiran Ormawa harus dirasakan oleh organisasi, lembaga, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, sehingga dapat membanggakan UIN Sunan Gunung Djati,” paparnya.
Upaya meningkatkan atmosfer akademik di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ormawa diharapkan dapat menopang visi dan misi menuju kampus unggul dan kompetitif.
“Setiap kegiatan UKM, UKK, DEMA, SEMA harus berbasis pada peningkatan akreditasi institusi A, bukan hanya sekedar mengisi waktu luang. Dengan begitu peningkatan akademik terbentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi Prodi, kampus. Mari kita tunjukkan prestasi untuk membanggakan kampus,” paparnya.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui Bidang Kemahasiswaan sudah menyiapkan anggaran, “Bagi teman-teman yang mengharumkan nama UIN di level nasional sebagai juara 1, dan level internasional 3 besar, reward baik dalam bidang keilmuan, seni, olahraga. Mudah-mudahan kita akan tampil di acara-acara penting kampus. Silahkan anda berkompetisi. Fastabiqul Khoirot,” jelasnya.
Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (A2KK), Drs. H. Khoirudin, M.M, menjelaskan workshop ini diikuti 90 peserta yang terdiri dari pengurus DEMA, SEMA, UKM, UKK.
“Dengan adanya workshop ini mudah-mudahan kita mendapatkan pencerahan, ilmu yang bermanfaat untuk menjalankan roda organisasi baik di tingkat DEMA, SEMA, UKM, UKK, HMJ. Ini menjadi ikhtiar bersama agar bisa maksimal dalam pengelolaan manajemen keuangan, sehingga kita cerdas dalam mengelola keuangan, termasuk dalam pekerjaan setelah lulus dari kampus,” jelasnya.
Ikhtiar meningkatkan perubahan kearah yang lebih baik dapat dilihat dari tiga indikator utama; mengelola pola pikir, manajemen tubuh dan melakukan kebiasaan.
“Untuk berpikir positif, niat bagus dalam setiap menjalani hidup, termasuk perkuliahan. Jangan berfikir suudzon. Berfikir positif menjadi energi penting untuk jadi orang hebat. Oleh karena itu, manajemen tubuh sangat dibutuhkan mana kala ada waktu istirahat, diskusi, gerak tubah, bicara, lakukan sesuai waktu dan kebutuhan,” ungkapnya.
Untuk manajemen kebiasaan, “Lakukan sesuatu pekerjaan itu dengan happy, enjoy, hormat kepada dosen, waktunya sholat, sholat lah, mengaji. Sekarang semuanya serba online asal mau pasti bisa. Mari kita memulai hal-hal positif dengan kebiasaan yang baik, jangan terlalu banyak bermain di medsos, manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beraktivitas yang baik,” tandasnya.
Acara Workshop Sistem Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan dihadiri oleh Kepala Biro Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Drs. Akhmad Lutfi, MM., Koordinator Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, H. Wawan Gunawan, S.Ag., MM. para Wakil Dekan III, para Koordinator dan Sub Koordinator di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (*/tiwi)