BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ezra Walian sudah menjalani latihan perdananya dengan skuat Persib Bandung pada Kamis (18/3/2021). Apa kesan pertama yang dirasakan pemain naturalisasi keturunan Belanda itu?
“Mereka adalah pemain yang sangat bagus, level mereka sudah bagus, dan saya terkesan dengan mereka,” ujar Ezra.
Disinggung soal kendala bahasa, pemain berposisi striker itu mengaku tak mengalami hambatan. Sebab, ia sudah bisa berbahasa Indonesia meski belum sepenuhnya lancar.
“Enggak dong, saya sudah lama latihan di Timnas dan saya sudah belajar banyak (bahasa Indonesia). Jadi saya santai (berbicara dengan bahasa Indonesia),” ungkap Ezra.
Ia sendiri mengaku baru tiba di Bandung dini hari. Namun, pagi harinya ia langsung berlatih karena tak sabar bertemu calon rekan-rekan setimnya. Apalagi, ia sudah lama tak berlatih di lapangan.
“Terakhir saya berlatih dengan PSM sudah sangat lama sekali. Tapi (masih lelah karena baru datang dan langsung berlatih) itu tidak apa-apa. Saya senang kembali ke lapangan,” ucap Ezra.
Ia sendiri mengaku butuh waktu untuk beradaptasi dengan cuaca, termasuk mengembalikan kondisi fisiknya ke posisi ideal. Sebab, selama ini ia berlatih mandiri yang tentunya berbeda dengan latihan bersama tim
“Iya, saya membutuhkan (waktu agar mengembalikan) kondisi untuk lebih baik. Saya butuh beberapa waktu untuk latihan elbih untuk meningkatkan kondisi saya kembali,” jelas Ezra.
Selain itu, Ezra ingin bersama ‘Maung Bandung’ bertekad mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya. Namun, hal itu akan dilakukan perlahan mengingat kondisi fisiknya saat ini belum fit 100 persen setelah setahun tidak bertanding.
“Saya ingin mendapatkan beberapa menit bermain untuk bisa kembali merasakan feeling di lapangan,” kata Ezra.
Mendapatkan menit bermain meski tidak berlaga penuh dianggap sebagai hal realistis jika melihat kondisinya. Dengan mendapat menit bermain secara bertahap, ia berharap kondisinya segera pulih dan kembali menemukan sentuhan terbaiknya.
“Saya sangat suka bermain sepak bola dan membantu pemain lain dan tim. Jadi, target awal saya tentu menjadi lebih fit (agar selanjutnya bisa lebih berkontribusi bagi tim),” ungkap Ezra.
Disinggung soal target mencetak gol, ia sendiri sangat menginginkannya. Namun, bukan itu yang jadi tujuan utamanya jika nanti dipercaya bermain. Ada hal lain yang jauh lebih diprioritaskan ketimbang mencetak gol.
” Tentu saya ingin mencetak gol bagi tim. Tapi, target saya adalah ingin membantu tim yang paling utama. Dari opini saya, terpenting (saat ini) adalah mengetahui tim dengan lebih baik, latihan, dan menjadi lebih fit. Itu yang pelatih inginkan,” tutur Ezra.
Sementara itu, di Persib, Ezra tentu harus bersiap menghadapi tekanan Bobotoh. Sebab, pemain Persib kerap dipuji setinggi langit ketika bermain apik. Sebaliknya, ketika dinilai bermain buruk, terkadang hujatan seburuk-buruknya akan diterima.
Hal ini pernah dialami Kim Kurniawan yang disambut antusias ketika bergabung Persib. Namun, sempat dianggap tampil buruk, Kim dihujat hingga didemo Bobotoh.
Mentalitas Kim pun menjadi jawaban. Saat itu, ia berhasil melawan tekanan dan hujatan yang ada dengan tampil apik dan jadi andalan di lini tengah Persib. Hujatan pun berbalik jadi rasa cinta Bobotoh. Bahkan, kepergian Kim ke PS Sleman (PSS) sangat disesalkan banyak Bobotoh yang sudah kadung mencintainya.
Ezra sendiri sudah jatuh cinta dengan Bobotoh. Ia kagum dengan dukungan mereka kepada Persib ketika berada di stadion. Ia pun pernah merasakan langsung bermain di bawah tekanan Bobotoh kala masih membela PSM dan melawan Persib.
“Terakhir saya melawan Persib, saya seperti merasa ‘wow, ini gila’, suporter yang luar biasa,” ungkapnya.
Hal itu pulalah yang mendorongnya memilih Persib sebagai pelabuhan baru dalam kariernya di Indonesia. Namun, ia harus sabar menantikan bermain di hadapan Bobotoh. Sebab, Piala Menpora 2021 tidak boleh disaksikan penonton. Sehingga, ia berharap pandemi segera berakhir agar bisa merasakan bermain di depan Bobotoh.
“Saya harap kita segera bertemu setelah (pandemi) COVID-19. Dan sambil menunggu itu (bertanding di hadapan Bobotoh) terjadi, kita teta kerja keras (untuk dicintai Bobotoh). Tentu (dibuktikan dengan permainan di lapangan),” tandas Ezra. (ors)