BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Babak semifinal dan final Piala Menpora 2021 akan digelar dua leg alias dua kali pertemuan. Semifinal leg pertama akan digelar 15-16 April dan leg kedua pada 18-19 April.
Sedangkan babak final akan berlangsung pada 22 April. Leg kedua akan dihelat pada 25 April. Selain itu, pada 24 April juga akan digelar perebutan tempat ketiga.
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts mengkritisi kebijakan semifinal dan final dua leg tersebut. Sebab, itu artinya tim yang melenggang ke semifinal dan final akan melakoni laga lebih banyak.
Ia kembali menekankan bahwa Piala Menpora adalah ajang pemanasan atau pramusim menjelang Liga 1. Yang tak kalah penting, turnamen ini adalah ajang untuk mendapatkan persetujuan digelarnya Liga 1 jika berhasil digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Kami tidak boleh lupa apa yang menjadi tujuan dari turnamen ini. Tujuannya bukan menang, tapi tujuannya untuk mendapatkan persetujuan menggelar liga dan baru di liga bicara kemenangan,” ujar Robert.
Ia sendiri tidak setuju dengan konsep dua leg pada semifinal dan final. Sebab, ada banyak tim yang secara kondisi tidak siap melakoni laga yang banyak. Itu karena banyak tim melakukan persiapan secara dadakan, termasuk Persib.
“Jika memainkan jumlah pertandingan lebih banyak di turnamen ini, saya tidak mendukungnya karena harus elbih banyak meraih kemenangan lainnya dalam kondisi tim yang belum siap,” ungkapnya.
Robert pun menegaskan lagi tak suka dengan hadiah besar yang dijanjikan panitia penyelenggara. Sebab, hal itu berpotensi membuat pertandingan menjadi tidak sehat. Ia bahkan pernah mengemukakan jika kondisi itu bisa membuat hadirnya pengaturan skor yang tentunya bakal memalukan jika benar-benar terjadi.
Dari segi persaingan peserta, tim yang terlibat juga tidak dalam kekuatan yang adil. Sebab, kondisi setiap tim berbeda usai terdampak pandemi dan setahun tim mayoritas mengalami krisis keuangan.
“Ada beberapa tim yang bisa membayar gaji pemain secara penuh, beberapa tim hanya bisa membayar separuhnya. Jadi, semua dalam kondisi yang tidak rata,” tuturnya.
“Ada tim yang datang tidak dalam kondisi kekuatan penuh, beberapa tim datang dengan pemain muda. Jadi, ini turnamen yang sangat tidak merata,” jelas Robert.
Ia lalu mengungkap kenapa Persib ikut di Piala Menpora. Hal itu semata-mata karena Persib ingin berkontribusi agar Piala Menpora berjalan lancar dan pada akhirnya jadi bahan pertimbangan kepolisian mengizinkan digelarnya Liga 1.
“Filosofi dari turnamen ini salah. Ini menjadi turnamen yang bagus jika semua bisa beraktivitas lagi, mendapatkan antusiasme lagi walaupun harus mendukung dari rumah. Karena kami ingin liga berjalan lagi. Itu hal yang paling penting dari turnamen ini,” paparnya.
“Kami juga tidak ingin pergi seama tiga pekan ke Yogyakarta tanpa keluarga, tapi kami terpaksa melakukan itu. Kami melakukan itu supaya mendapat izin liga berjalan dan karena itu kami mau melakukannya. Kami mengorbankan diri sendiri agar ada sepak bola lagi di Indonesia. Itu pesan yang penting,” tegas Robert. (ors)