BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menjaga keaktifan dan giat menambah wawasan adalah hal yang tidak lepas dari peraih juara I Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Pasundan 2020, Ulfah Mawaddah.
Disamping meraih prestasi akademik yang memuaskan, Ulfah juga pernah menjadi Juara II Kompetisi Pemuda Menulis dibawah Kementerian Luar Negeri RI dan Museum Konferensi Asia-Afrika dan Top 40 pada Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat 2019 dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Balai Bahasa Jawa Barat.
“Mungkin klise, aku hobi menulis dan membaca. Alasannya, karena sejak umur 4 tahun sudah difasilitasi banyak buku dongeng oleh orang tua. Selebihnya, karena banyak baca tulisan orang, di kelas 1 SD mulai terpikir untuk menulis cerita karangan sendiri dengan genre fiksi,” terangnya yang juga akrab dipanggil Ucha saat ditanya soal hobi.
Kesukaan dalam membaca dan menulis sambung Ulfah ini juga berlangsung sampai saat ini, meskipun saat ini genre buku yang ia baca mulai berubah dan condong pada non-fiksi seperti artikel sosial-politik.
“Aku punya motto ‘Geeks can be a diamond too’, karena nggak semua kutu buku itu membosankan dan membuat jenuh. Malah, dengan wawasan yang luas berkat membaca, kita justru jadi punya banyak topik bahasan untuk dibicarakan dengan lawan bicara lintas kalangan,” jelas gadis yang lahir di Bandung, 18 Februari 1999.
ke depan Ulfah juga berharap bisa mendirikan Non Governmental Organization (NGO) sendiri setelah lulus kuliah dan ingin bisa bermanfaat dan banyak menebar hal-hal positif, khususnya kepada lingkungan terdekat.
“Untuk cita-cita, aku ingin sekali jadi seorang dosen, khususnya di Unpas ini. Aku mendapat banyak ilmu dan nilai-nilai kehidupan selama belajar di Unpas. Dan akan sangat merasa bangga, kalau suatu hari aku bisa balik berkontribusi untuk memberikan ilmu dan nilai-nilai tersebut ke banyak mahasiswa lain. Alasannya simple, aku ingin setidaknya bisa berinteraksi langsung dengan generasi muda calon penerus bangsa, untuk sedikit berpesan dan menitipkan masa depan negara ini kepada mereka,” paparnya kepada PASJABAR, Selasa (23/3/2021)
Mahasiswi semester IV di Prodi Ekonomi, Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpas ini dalam waktu dekat, juga akan menjalani tahap wawancara pada Pemilihan Duta Baca Jawa Barat 2021 dibawah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat.
Ulfah berharap, bahwa ia akan bisa tembus sampai grand final dan bisa menampilkan yang terbaik.
“Untuk idola, sejauh ini, Frederika Alexis Cull, Pemenang Puteri Indonesia 2019 yang kemudian menjadi representatif di Miss Universe. Ketika menjadi juara, dia adalah kontestan termuda diantara kontestan lain dari Sabang-Merauke. Dan hal itu berhasil membuka mataku bahwa usia sejatinya memang bukan penghalang untuk terus maju dan bisa berkarya,” tandas penyuka warna biru muda dan penikmat aneka olahan ayam.
Sementara itu, tokoh yang membuat Ulfah banyak terinspirasi adalah Nelson Mandela. Sebab Sejak SMP, ia mulai berteman dengan banyak orang di lingkungan yang heterogen. Mulai dari perbedaan suku, agama, dan ras.
“Apabila kebanyakan orang seusiaku dulu merasa sungkan dan canggung untuk banyak berinteraksi dengan golongan yang berbeda justru aku sebaliknya. Aku sangat antusias dalam menghadapi dan menerima setiap perbedaan yang ada dalam circleku. Bahkan sampai saat ini, aku punya teman dekat yang berbeda keyakinan, tapi sudah seperti kakak sendiri rasanya. Kami saling bertoleransi dan itu rasanya sangat indah, sejuk, dan menenangkan. Semua itu bisa aku dapati semenjak banyak membaca tentang Nelson Mandela yang menentang keras sikap diskriminatif antar sesama manusia,” urai pemilik tinggi badan 165 CM.
Bagi Ulfah, hidup bukanlah hidup jika kita tidak melewatinya dengan semangat, perjuangan, dan kemauan keras. Hidup belum terasa seperti hidup jika kita malah memilih lari dan menghindar ketika menemukan masalah.
“Setelah dinyatakan pulih dari kanker kelenjar getah bening beserta segala macam rangkaian pengobatan chemotherapynya, aku yakin bahwa hidupku hari ini adalah kesempatan kedua dari Tuhan, karena itu aku harus memaksimalkan pencapaianku dalam segala aspek, baik dalam hal duniawi maupun ibadah,” ujar anak tunggal ini.
Terakhir Ulfah juga menyampaikan bahwa ketika akan melangkah, jangan pernah berhenti karena lelah, tapi berhentilah jika memang sudah waktunya untuk selesai. (tiwi)