PASJABAR

Pentingnya Vaksinasi Untuk Menjaga Kekebalan Komunitas

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K), M.M., mengungkapkan bahwa semakin cepat dan banyaknya masyarakat yang divaksin, maka akan semakin mendukung kekebelan komunitas.

“Vaksinasi itu penting dan perlu. Apalagi untuk penyakit yang kita belum kenal ini,” ujar Prof. Kusnandi Rusmil dalam diskusi “Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi): Menyambut Vaksinasi Covid-19”, Sabtu (27/3/2021).

Dijelaskan Prof. Kusnandi, vaksin berguna menciptakan imunitas individu untuk mencegah penyakit infeksi tertentu. Jika sebagian besar masyarakat divaksinasi, maka kemampuan patogen untuk menyebar sangat terbatas. Vaksinasi juga dapat melindungi kelompok yang tidak diimunisasi.

Jika banyak masyarakat yang telah kebal, diharapkan akan timbul imunitas komunitas. Hal ini akan memutus penularan pada kelompok yang tidak dapat diimunisasi, misalnya bayi kecil dan penderita imunokompromais.

“Sehingga muncul herd immunity, atau indirect atau population immunity. Kekebalan komunitas,” jelasnya dalam rilis yang diterima PASJABAR, senin.

Ketua tim riset uji klinis vaksin Sinovac ini mengatakan, pada umumnya vaksinasi penting karena dapat mencegah penyakit berbahaya yang tak jarang menimbulkan kematian atau setidaknya menyebabkan kecacatan. Tujuan akhirnya adalah eradikasi penyakit.

“Apabila kita akan melakukan kekebalan komunitas maka paling tidak kita harus mengimuniasi 70 persen dari jumlah penduduk yang ada, sehingga yang 30 persen itu akan terlindungi,” ujarnya.

Guru Besar bidang kedokteran anak ini mengungkapkan bahwa biasanya proses pengembangan dan pengujian suatu vaksin baru sangat rumit dan kompleks. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif dalam mencegah penyakit.

Namun, vaksin Covid-19 mengalami percepatan dalam proses penelitiannya sesuai dengan imbauan dari WHO.

“Oleh karena situasi pandemi, maka WHO meminta supaya penelitian mengenai vaksin ini dipercepat,” ujarnya.

Lebih lanjut Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan bahwa Indonesia saat ini berupaya melakukan optimalisasi imunisasi. Yaitu, dengan melindungi atau menjamin keselamatan penduduk, menjamin sumber produksi, dan meningkatkan kesejahteraan.

Selain vaksinasi Covid-19, pelaksanakan protokol kesehatan yang ketat tetap harus dilakukan. Individu yang sudah divaksinansi masih ada kemungkinan terkena penyakit ini. Akan tetapi sifatnya lebih ringan.

Ia pun menjelaskan bahwa antibodi pada vaksin Sinovac akan terbentuk maksimal 2 minggu setelah suntikan kedua.

“Sehingga kalau kita sudah diimunisasi, tetap jaga 5M, jaga badan kita supaya tetap sehat dan supaya tidak terpapar,” pungkasnya. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Foto BRI Liga 1 Persib Bandung Vs Persebaya

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Absennya bobotoh di Stadion Si Jalak Harupat tidak memengaruhi kinerja Persib Bandung.…

30 menit ago

Jay Idzes Perkuat Timnas Indonesia saat Lawan Jepang

WWW.PASJABAR.COM -- Jay Idzes dipastikan bisa memperkuat Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang dalam lanjutan Kualifikasi…

1 jam ago

Persaingan Group C yang Semakin Ketat dan Penuh Intrik

WWW.PASJABAR.COM -- Persaingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 khusus Grup C Zona Asia sangat…

2 jam ago

Edo dan Ciro Bawa Persib Menang 2-0 atas Persebaya

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung akhirnya kembali merasakna kemenangan. Dua gol kemenangan Persib dicetak masing-masing…

3 jam ago

AFC Tanggapi BFA yang Menolak Bermain di Indonesia

WWW.PASJABAR.COM -- AFC atau Konfederasi Sepak Bola Asia telah merespon permohonan Asosiasi Sepak Bola Bahrain…

4 jam ago

Raker Paguyuban Pasundan, Transformasi Paguyuban Pasundan Menuju Indonesia Emas 2045

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar rapat kerja (Raker) Paguyuban Pasundan bertema Transformasi…

5 jam ago