BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bagi para pecinta ikan hias, tentunya sangat khawatir jika akan meninggalkan rumah dalam waktu yang lama. Namun kini tidak perlu khawatir, pasalnya ada tips untuk para pemelihara ikan hias yang akan meninggalkan rumah dalam waktu lama.
Menurut Kasubag TU UPT Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Asep Hadi Suroja, jika ikan akan ditinggal cukup lama, disarankan jangan diberi makan.
“Kalau dikasih makan, maka akan buang air besar. Resikonya, mereka akan memakan feses sendiri, terlebih jika mati lampu atau mesin sirkulasi mati air akuarium akan kotor segingga ikan akan keracunan,” papar Asep, belum lama ini kepada pasjabar.
Jika tidak diberi makanan, mereka tidak akan buang air besar sehingga air akuarium relatif bersih.
Menurut Asep, selama pandemi ini, ikan hias merupakan komoditi yang naik daun. Karena orang-orang jenuh berada di rumah dan butuh hiburan.
“Memelihara ikan hias menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang ingin menghilangkan setres,” tambahnya.
Efeknya, penjual ikan hias juga mengalami lonjakan permintaan. Hanya saja, Asep mengatakan, jika ingin serius dalam berbisnis ikan hias, pihaknya menyarankan untuk berbisnis ikan frontosa. Pasalnya, dari segi harga lebih stabil, karena permintaan selalu banyak.
“Dibandingkan dengan ikan cupang yang merupakan komoditi ikan musiman, permintaan ikan frontosa lebih stabil, demikian juga dengan harganya lebih stabil Kareena merupakan ikan yang diekspor,” paparnya.
Selain itu, jika dilihat dari segi pemeliharaan, ikan frontosa tidak memerlukan tempat yang luas. Hal ini berbeda dibandingkan ikan koki yang harus dipelihara di kolam ikan.
“Kalau lahan di Kota Bandung kan terbatas. Jadi, kalau memelihara ikan frontosa lebih mudah, karena bisa di dalam akuarium,” tuturnya.
Untuk mendapatkan ikan yang bagus, Asep mengatakan beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah, menjaga agar ikan tidak setres.
“Kalau ikan setres akan berpengaruh kepada anakannya. Sehingga semakin sedikit ikan yang secara fisik terlihat bagus,” katanya.
Selain itu, harus dipastikan juga kebersihan air. Pastikan air akuarium selalu bersih dan derajat keasaman baik. Jika ingin menguras akuarium, jangan semua air akuarium dibuang. “Kalau mau menguras akuarium, buang 1/4 air nya, lalu tambahkan dengan air yang baru. Kalau air diganti semua maka ikan akan kaget,” terangnya.
Salah dalam memelihara ikan, juga bisa mengakibatkan ikan cepat mati. Misalnya terlalu banyak memberi makanan. Akan membuat air keruh.
“Kalau terlanjur banyak memberikan makanan, maka makanannya yang mengambang diambil saja, agar ikan tidak keracunan,” tuturnya.
Untuk warga Kota Bandung yang memerlukan benih ikan, bisa menghubungi DKPP. Namun tidak semua jenis ikan ada di DKPP, menurut Asep ada 20 jenis ikan hias yang ada di sana. Beberapa yang bibitnya bisa didapatkan di antaranya adalah, frontosa, Dubosi, marlieri, black molly, sodakhar Jerman, marbel, Miki, rainbow, lemon, koi, koki dan lain sebagainya. (Put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…