BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – KESDM mengimbau masyarakat untuk tetap tenang pasca gempa di perairan selatan Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Kamis (15/4/2021).
“Masyarakat diminta mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat, dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” terang Kepala PVMBG Badan Geologi, Andiani dalam siaran persnya kepada PASJABAR, Jum’at.
Andiani juga meminta masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang kekuatannya semakin mengecil.
Adapun berdasarkan analisis geologi kejadian gempa bumi di perairan selatan Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, diketahui bahwa kejadian gempa bumi terjadi pada hari Kamis, (15/4/2021) pukul 17:36:22 WIB.
Dari informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 10,69°LS dan 116,94°BT dengan magnitudo (M5,4) pada kedalaman 44 km dan berjarak sekitar 216 km Selatan Taliwang (Ibukota Kabupaten Sumbawa Barat), Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menurut data dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 117,047° BT dan 10,593°LS dengan magnitudo (M5,4) pada kedalaman 10 km.
Sementara itu, berdasarkan informasi GeoForschungsZentrum (GFZ) lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 116,99° BT dan 10,50° LS, dengan magnitudo (M5,4) pada kedalaman 10 km.
Adapun lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan bagian selatan Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh morfologi perbukitan, lembah dan dataran terutama pada daerah dekat sungai dan pantai. Batuannya adalah berumur Tersier (terdiri-dari batuan sedimen, batugamping dan batuan rombakan gunungapi) dan endapan Kuarter (berupa endapan aluvial pantai, sungai dan batuan rombakan gunungapi muda),” terang Andiani.
Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat lepas, urai, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, kejadian gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia di perairan selatan Pulau Sumbawa. Sumber gempa bumi tersebut pada umumnya memperlihatkan mekanisme sesar naik.
Hingga berita ini dibuat belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Mataram dan Sumbawa pada skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity) dan di daerah Denpasar dengan skala intensitas II MMI.
“Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena energinya tidak cukup untuk menyebabkan terjadinya tsunami,” terang Andiani. (*/tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Laga istimewa akan tersaji di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb kini memberikan penawaran peluang investasi menarik, berupa Surat Berharga Perpetual…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memastikan bahwa aksi terorisme…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penyerang Persib Ciro Alves tengah dalam motivasi tinggi. Ia sangat berhasrat tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah acara Collabonation Talent Hunt yang digelar…