BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wali Kota Bandung ajak warganya lebih waspada bencana. Mengingat Bencana merupakan hal yang tidak bisa diprediksi. Salah satu caranya dengan mensosialisasikan kesiapsiagaan bencana.
“Dengan memanfaatkan kentungan kita berusaha mengurangi dampak bencana,” ujar Wali Kota Bandung Oded M. Danial, kepada wartawan, yang ditemui pada apel Kesiapan Bencana Nasional di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (26/4/2021).
Oded meminta kepada Dinas KEbakaran dan Penanggulanngan Bencana, untuk menyosialisasikan hal ini. Sampai ke tingkat RT dan RW.
“Kalau bisa di setiap RT dan RW punya kentongan untuk memudahkan pemberitahuan jika ada bencana,” terag Oded.
Dengan konsep tersebut, lanjut Oded memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk siaga akan bencana. Oded mengatakan, alat yang digunakan tidak harus kentongan, hisa juga panik atau apapun yang bisa dipukul dan menimbulkan suara.
“Kita harus siap siaga, waspada ketika hadapi bencana. Sebenarnya ada sirine, tapi ya kita bisa menggunakan apapun di rumah, bahkan panic sekalipun, ” katanya.
Kota Bandung sendiri, lanjut Oded merupakan kota yang rawan bencana. Seperti tanah longsor, gempa, dan puting beliung. “Dan yang paling mengganggu kita adalah sasar lembang,” tegas Oded.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Dadang Iriana mengatakan, warga Kota Bandung memang harus siaga terhadap bencana.”Supaya masyarakat sadar ancaman bencana. Dengan adanya kentungan ini aparat kewilayahan, camat, lurah kalau terjadi sesuatu ada titik kumpul mereka berhimpun,”jelasnya.
Idealnya, menurut Dadang setiap kelurahan dan kecamatan mampu melaksanakan simulasi tersebut.
Untuk tanda, ia jelaskan 4 ketukan itu adanya bencana dan 6 ketukan itu sudah aman terkendali. “Tandanya 4 ketukan itu ada bencana. Kalau 6 ketukan ada laporan tiap wilayah, laporkan kepada kepala wilayah aman dan terkendali,” jelas Dadang.
Dadang mengatakan, sosialisasi kepada warga memang sudah menajdi bagian dari tugasnya. Mengingat Kota Bandung tidak memiliki Badan Penggulangan bencana khusus, sehingga tugas kebencanaan ada di Dikar PB.
“Ya masalah terbentunya BNPB kan urusan pimpinan, bagi kami, yang penting melaksanakan tugas. Termasuk memberikan sosialisasi dan pertolongan kepada masyarakat,” pungkasnya. (put)