PASBISNIS

Investasi Aset Kripto Perlu Regulasi yang Jelas

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Ekosistem investasi aset kripto perlu regulasi yang jelas. Untuk melindungi masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dr. Yoyok Prasetyo.

Yoyok merupakan Pengamat Ekonomi dan Investasi dari Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung sekaligus Dosen Luar Biasa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

“Sebuah ekosistem investasi, termasuk investasi di Aset Kripto sudah seharusnya memiliki regulasi yang jelas. Hal ini tentunya adalah dalam rangka melindungi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Adanya kasus yang mengatasnamakan investasi aset kripto. Yang berujung merugikan masyarakat. Tentunya menjadi pekerjaan rumah dari pemerintah yang berfungsi sebagai regulator. Untuk segera mengatur investasi yang sedang trend ini,” teranganya.

Terkait Aset Kripto, saat ini di Indonesia terdapat 229 Aset Kripto yang boleh diperdagangkan.

Sementara diseluruh dunia, terdapat 8.472 aset kripto yang beredar. Aset Kripto sendiri adalah Komoditi tidak berwujud yang berbentuk digital aset. Menggunakan kriptografi, jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi. Untuk mengatur penciptaan unit baru. Memverifikasi transaksi, dan mengamankan transaksi tanpa campur tangan pihak ketiga.

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Telah menerbitkan Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Peraturan tersebut diterbitkan dan mulai berlaku pada 17 Desember 2020.

“Selain keberadaan Bursa, lembaga penunjang lain yang sangat penting. Adalah keberadaan lembaga kliring dan penjaminan transaksi. Lembaga ini sangat penting, karena akan memastikan transaksi sudah sesuai dengan regulasi yang ada. Adanya lembaga kliring dan penjaminan transaksi di ekosistem investasi aset kripto ini. Tentunya akan memberikan rasa aman kepada masyarakat / investor. Dan memberikan kepastian bahwa investasi yang dilakukan adalah legal. Terakhir Pemerintah harus menciptakan iklim investasi yang kondusif didalam negeri. Sehingga masyarakat investor lebih memilih investasi. Di dalam negeri dibandingkan luar negeri,” tambah Yoyok.

Terkait ekosistem investasi di aset kripto. Selangkah lagi masyarakat Indonesia akan mendapatkan kemudahan serta keamanan dalam berinvestasi.

Hal ini dikarenakan secara kelembagaan, perdagangan aset kripto di Indonesia sudah dibilang lengkap. Mulai dari Bursanya yaitu di Digital Future Exchange (DFX). Para pedagang aset kripto, serta PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai Lembaga Kliring juga sudah siap.

Perdagangan Aset Kripto melalui Bursa tinggal menunggu persetujuan dari otoritas. Yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti).

Kesiapan Lembaga Kliring

Dalam rilis yang diterima PASJABAR, terkait kesiapan sebagai Lembaga Kliring, Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan.

“Sampai dengan saat ini kalau boleh kami katakan, KBI sudah siap 100% sebagai Lembaga Kliring. Hal tersebut dilihat baik dari sisi permodalan maupun infratrukturnya. Terkait peran sebagai Lembaga Kliring, peran KBI meliputi Penyelesaian keuangan, fungsi Delivery versus payment. Dan pengawasan integritas keuangan, Fungsi Suspend, rekomendasi sistem dan anggota. Harapan kami, dengan mulai beroperasinya Bursa Aset Kripto. Akan memberikan warna baru dalam ekosistem investasi di Indonesia,” tandasnya.

Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Dengan hadirnya Bursa Kripto di Indonesia. Tentunya ini merupakan hal posisif terkait ekosistem investasi. Karena masyarakat atau investor akan memiliki banyak pilihan dalam menentukan arah investasinya. Namun demikian, sebagai Lembaga Kliring, KBI tentunya juga akan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait investasi ini. Karena bagaimanapun sebuah investasi selalu memiliki risiko. Dan terkait risiko ini masyarakat juga harus memahami dengan baik.”

Terkait akan hadirnya Bursa Kripto di Indonesia, Oscar Dharmawan, CEO Indodax mengatakan. Bahwa pihaknya mendukung penuh terkait rencana dan aturan tentang bursa kripto.

“Karena ini sejalan dengan visi dari Indodax yaitu memajukan ekosistem kripto di Indonesia. Kehadiran Bursa Kripto tentunya akan memberikan perlindungan kepada masyarakat investor. Karena dalam ekosistem itu akan ada lembaga kliring. Yang tentunya akan memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan,” ucapnya.

Aset kripto sambung Oscar juga memiliki potensi bersar untukberkembang di Indonesia, dan sudah selayaknya Aset Kripto ini diperdagangkan melalui mekanisme di Bursa.

Ekosistem investasi aset kripto perlu regulasi yang jelas. Untuk melindungi masyarakat. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Marc Marquez juarai MotoGP Australia 2024

WWW.PASJABAR.COM -- Pesta balap yang mentas Minggu (20/10/2024) dimulai dengan lesatan dari Martinator. Start bermasalah…

54 menit ago

Pemkot Bandung akan Tanam 3.000 Pohon untuk Lahan Kritis KBU

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk menghijaukan lahan kritis di Kawasan Bandung…

21 jam ago

ISBI Bandung Gelar Lokakarya Cerita Rakyat Nusantara

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Bandung menggelar lokakarya bertajuk "Storytelling Cerita…

22 jam ago

Peserta Raker Paguyuban Pasundan Kunjungi RS Pasundan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Peserta Rapat Kerja (Raker) Paguyuban Pasundan megunjungi Rumah Sakit (RS) Pasundan di…

22 jam ago

Rakernas 2024, Paguyuban Pasundan DKI Jakarta Soroti Tantangan Global

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan DKI Jakarta turut menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas)…

24 jam ago

Paguyuban Pasundan Wilayah Papua Ikuti Rakernas 2024, Dapat Motivasi Jaga Nilai Kesundaan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Provinsi Papua untuk pertama kalinya mengikuti Rapat Kerja…

1 hari ago