BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Rantang Siswa yang digulirkan Dinas Pendidikan Jawa Barat disambut antusias para siswa. Itu terlihat dari jumlah peserta Rantang Siswa pada 24 April 2021.
“Partisipasi para siswa luar biasa. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat membentuk karakter anak bangsa,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi, Senin (26/4/2021).
Disdik sendiri menargetkan 500 ribu peserta. Namun, pada pelaksanaannya, program ini justru melebihi target. Jumlah peserta tercatat mencapai 514.079 orang.
Mereka adalah para siswa dari berbagai tingkatan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK/LB se-Jawa Barat. Lewat program itu, mereka membagikan makanan kepada orang-orang di sekitar tempat tinggalnya, mulai dari tetangga, teman, anak yatim, hingga lansia.
Aksi para siswa itu kemudian diunggah melalui akun Instagram masing-masing dengan disertai hashtag #rantangsiswa. Lewat aksi ini, kepekaan sosial para siswa diharapkan semakin terbentuk. Sehingga, mereka jadi pribadi yang lebih peduli lagi pada sesamanya, terutama pada orang yang membutuhkan uluran tangan.
“Ini adalah bagian dari pola pendidikan yang Pancasila,” ungkap Dedi.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada siswa-siswi yang berpartisipasi mengikuti program Rantang Siswa. Keaktifan mereka dinilai sebagai bukti bahwa pelajar di Jawa Barat punya kepedulian terhadap orang-orang di sekitarnya. Bahkan, makanan yang dibagikan pun dilakukan dengan berbagai cara. Mereka juga mengemas makanannya dengan ragam cara.
“Ada di antaranya yang masak sendiri. Tempatnya juga berbagai macam, ada yang pakai nasi dus, besek, boks. Tapi ternyata ada juga yang malah pakai rantang beneran dan dia katakan dia masak sendiri dan senang,” jelasnya..
Selain membagikan makanan pada orang di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing, para siswa itu juga ada yang memperluas area sasaran. Misalnya membagikan makanan kepada pejalan kaki hingga petugas kebersihan jelang waktu berbuka.
Menilik antusiasme para siswa dengan program tersebut, menurutnya tidak menutup kemungkinan ke depan bakal hadir program atau kegiatan positif lainnya. Ia pun memastikan akan memberi dukungan.
“Jadi (melalui program ini kita ingin) bagaimana mereka bisa menumbuhkan budi pekerti dan kita sudah sampaikan bahwa ini bagian dari pola pendidikan Pancasila. Kita ingin ini bukan kegiatan yang terakhir, tapi ke depan akan ada kegiatan positif lainnya yang dapat dilakukan secara bersama-sama,” tutur Dedi.
Ketua Pengurus Besar PGRI Dudung Nurullah Koswara mengapresiasi program Rantang Siswa tersebut. Ia meyakini program itu bisa meningkatkan kepedulian sosial dalam benak siswa.
“ApaIagi di buIan suci Ramadan, tepat dan pas momentumnya. Tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah,” katanya.
Ia juga menyambut baik pembagian makanan yang kemudian diunggah masing-masing siswa melalui media sosial. Ia memandang itu bukan sebagai ajang pamer. Ia menilai cara seperti itu diharapkan membuat siswa lain dan warga pada umumnya tertarik melakukan kebaikan.
Cara ini juga diharapkan dapat memerangi beragam unggahan negatif di media sosial. Sehingga, diharapkan konten-konten negatif bisa tereduksi dengan unggahan positif.
“Faktanya, konten dunia maya penuh hal negatif. Gerakan siswa mengguyur dunia maya dengan aktivitas positif adalah sesuatu yang tepat,” ungkap Dudung. (ors)