BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Anisa mahasiswi FKIP Unpas berbagi pengalamannya dalam berorganisasi.
Gadis bernama lengkap Anisa Rizki Prasasti ini aktif di kelembagaan BEM FKIP Unpas dan Komunitas YOT Bandung.
Pada awalnya Anisa bercerita bahwa ia terinspirasi dari kakaknya yang sama-sama aktif di dunia organisasi.
“Kakak saya berpesan bahwa menjadi mahasiswa itu harus bisa menjalin komunikasi dan relasi dengan siapapun. Saya sepakat dengan hal itu karena menjadi mahasiswa bukan hanya berbicara mengenai nilai mata kuliah yang didapat, tetapi juga berorientasi kepada hal apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah nanti. Yang dimana semua itu perlu bekal salah satunya adalah dengan berorganisasi,” terangnya kepada PASJABAR, senin (3/5/2021).
Manfaat Berorganisasi Bagi Anak Muda
Anisa mengatakan bahwa banyak sekali manfaat yang ia rasakan dengan berorganisasi. Yang tadinya hanya mendengar kata orang tapi ternyata iapun merasakan sendiri akan hal itu. Diantaranya adalah kemampuan berkomunikasi, sebetulnya ini hal dasar yang setiap manusia pun pasti bisa berkomunikasi. Tapi yang jadi masalahnya adalah kadang mereka tidak bisa menempatkan cara berkomunikasi yang baik yang disesuaikan dengan lingkungan dan dengan siapa mereka berbicara.
“Lalu yang kedua tentunya adalah relasi, karena cara komunikasi kita baik orang pun banyak yang suka dengan kita sehingga kita bisa mempunyai teman-teman baru dengan latar belakang berbeda,” sambungnya.
Hal ketiga, sambung Anisa adalah problem solving, di mana setiap permasalahan yang datang lalu kita hadapi dan selesaikan tanpa kita sadari itu bisa mengupgrade mental kita dan cara kita menyelesaikan suatu masalah. Semakin besar masalah yang kita hadapi semakin kuat juga mental yang kita miliki.
“Menurut saya anak muda perlu berorganisasi karena kita adalah makhluk sosial, salah besar rasanya ketika seseorang tidak butuh bersosialisasi dengan orang lain. Melalui organisasi kita akan menjadi makhluk sosial yang lebih open minded, karena hidup di dunia ini bukan melulu tentang diri kita sendiri,” ujarnya.
Anisa menambahkan bahwa salah satu hal yang dikhawatirkan ketika aktif di organisasi atau komunitas adalah terbengkalainya kewajiban utama kita yaitu kuliah.
“Sebetulnya hal yang menjadi pointnya adalah bagaimana manajemen waktu kita dalam sehari hari. Ada yang disebut dengan skala prioritas, dengan memainkan skala prioritas tersebut sebetulnya dapat membantu kita dalam menentukan hal-hal mana saja yang harus segera diselesaikan dan hal-hal mana saja yang menjadi prioritas kedua. Hal lain yang bisa kita siasati adalah pilihlah satu teman yang satu frekuensi dengan kita, artinya adalah teman kita ini bisa menjadi reminder ketika kita melalaikan satu hal yang seharusnya dijadikan fokus utama,” papar Anisa mahasiswi FKIP Unpas.
Anisa berkata bahwa sebetulnya dampak negatif dari berorganisasi itu tidak akan kita rasakan, jika kita pandai manajemen waktu. Kalaupun kita merasa manajemen waktu sudah baik tetapi masih saja merasakan adanya dampak negatif, kita lihat itu sebagai tantangan. Yaitu tantangan untuk diri kita agar menjadi insan yang berkualitas.
“Untuk kawan-kawan yang masih merasa berorganisasi itu adalah hal yg tidak menyenangkan, hal ini sangat disayangkan sih karena justru melalui organisasi ini kita akan lebih mengeksplore diri kita sendiri. Anggaplah organisasi itu sebuah wahana bermain yang harus kita coba setiap permainannya, dengan begitu kita akan tau sudah sejauh mana mental yang kita punya dalam menghadapi hal-hal baru yang sebelumnya belum kita temukan, baik itu dalam berupa permasalahan atau suatu tanggungjawab yang diberikan kepada kita. Cak Nun mengatakan bahwa, Beranilah melakukan apapun yang tidak kamu sukai asalkan itu untuk kebaikan, karena itulah yg akan membangun karaktermu, akalmu dan hatimu,” jelasnya.
Anisa juga berharap kedepannya suatu saat nanti dirinya bisa menjadi sosok yang menginspirasi orang banyak, bukan karna harta atau tahta melainkan karena cerita-ceriya nyata yang memberikan dampak positif untuk anak-anak bangsa. (tiwi)