BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pemkot Bandung ingin smart city dapat diimbangi dengan smart people. Hal ini disampaikan Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana saat Bandung Diskusi dan Monitoring Inovasi (Badami).
Badami tersebut mengangkat tema “How Did Bandung Become One of The World’s Top 30 Smart City Governments?” di Bandung Command Center, Jumat (7/5/2021).
Di samping itu Pemkot Bandung bertekad mempetahankan status smart city yang telah dipegangnya. Bahkan Pemkot Bandung terus berusaha agar smart city semakin memberikan manfaat bagi warga.
“Agar Kota Bandung betul-betul jadi kota smart city yang seutuhnya. Karena bukan hanya smart city-nya saja tapi juga harus smart people-nya,” tandasnya.
Pada diskusi tersebut juga dihadirkan perwakilan dari Eden Strategy Institute sebuah firma konsultan strategi yang berkantor di Singapura.
Sebelumnya Eden Strategy Institute telah merilis bahwa Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk dalam jajaran 50 besar Smart City Governments pada 31 Maret 2021 lalu.
Kota Bandung berada diperingkat ke-28 dunia mengalahkan Kota Hangzhou China dan Busan Korea Selatan yang berada diperingkati ke-29 dan 30.
Kota Bandung mengungguli sejumlah kota besar dunia seperti Adelaide Australia (peringkat 31), Boston Amerika Serikat (peringkat 32), Dubai Uni Emirat Arab (peringkat 34), Frankfurt Jerman (peringkat 38) dan bahkan Los Angeles Amerika Serikat (peringkat 40).
Dari paparan Eden Strategy Institute, Yana menyebut, Pemkot Bandung unggul di 5 indikator dari 10 indikator yang menjadi dasar penilaian.
“Kota Bandung memenuhi kriteria sebagai smart city, dari 10 indikator ada 5 indikator yang menempatkan Kota Bandung unggul. Soal visi, keterlibatan masyarakat jadi keunggulan Kota Bandung,” kata Yana dalam rilis yang diterima PASJABAR, Sabtu.
Atas hal itu juga, Yana memastikan Kota Bandung akan mempertahankan 5 indikator keunggulan tersebut.
Sedangkan 5 indikator lainnya, Yana memastikan Pemkot Bandung akan memperbaikinya.
“Yang masih kurang akan terus ditingkatkan dan diperbarui,” ujar Yana.
Menurutnya, Pemkot Bandung akan melihat dan belajar dari kota-kota lain di dunia telah lebih baik. Tentu yang sesuai dengan situasi dan kondisi Kota Bandung.
“Dari kriteria itu, kita bisa lihat dan pelajari mana yang bisa kita aplikasikan di Kota Bandung,” ujarnya.
“Dengan dipotret, semakin kita tahu kekurangan dan kelebihan. Mari jadikan itu sebagai upaya untuk terus memperbaiki diri,” imbuhnya.
Perlu diketahui, selain penerapan teknologi yang menjadi indikator penilaian smart city governments oleh Eden Strategy Institue, visi, kepemimpinan, anggaran, fokus SDM, kebijakan, ekosistem, insentif, serta kesiapan bakat dalam mendukung program smart city. (*/tiwi)