PASJABAR

Walau Melandai Wali Kota Bogor Ingatkan Warga Jaga Prokes

ADVERTISEMENT

BOGOR, WWW.PASJABAR.COM– Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, tren penularan COVID-19 di Kota Bogor terus melandai dan saat ini sudah sangat landai.

“Tapi warga Bogor harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, karena pandemi COVID-19 belum berakhir,” katanya.

Menurut Bima Arya, warga Kota Bogor jangan sampai lengah. Karena kalau lengah bisa muncul lonjakan kasus COVID-19. Seperti yang terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2020.

Menurut Bima Arya, karena pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga masih ada kemungkinan munculnya lonjakan kasus baru COVID-19.

“Hal ini harus dicegah dan diantisipasi dengan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” katanya.

Bima Arya mengingatkan, warga Kota Bogor harus bisa disiplin. Dan menahan diri untuk tidak banyak melakukan mobilitas yang menimbulkan kerumunan.

Adapun kasus positif COVID-19 di Kota Bogor di dominasi oleh orang usia produktif pada usia 20 tahun hingga 59 tahun. Yakni 254 kasus dari 378 kasus aktif atau 67,18 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Sabtu (15/5/2021) mengatakan. Orang usia produktif adalah orang yang memiliki mobilitas paling tinggi dalam keluarga. Dibandingkan dengan orang usia lanjut (lansia) maupun anak-anak.

“Orang usia produktif sebagian besar adalah bekerja di luar rumah dan bahkan bekerja di luar kota, sehingga memiliki banyak interaksi di luar rumah,” katanya dikutip dari Antara.

Menurut Retno, orang usia produksi karena mobilitasnya paling tinggi dan banyak kegiatan di luar rumah. Sehingga risiko tertular COVID-19 juga lebih tinggi.

Berdasarkan Data COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, kasus positif COVID-19 yang sedang dalam perawatan atau kasus aktif, pada Jumat (14/5/2021) ada sebanyak 378 kasus.

Dari jumlah tersebut, usia 20-29 tahun ada sebanyak 71 kasus atau 18,78 persen, usia 30-39 tahun ada 44 kasus atau 11,64 persen, usia 40-49 tahun ada 68 kasus atau 17,98 persen, kemudian usia 50-59 tahun ada 71 kasus atau 18,78 persen. Keseluruhannya ada 254 kasus atau 67,18 persen.

Sedangkan, remaja, anak, dan balita yang terpapar COVID-19, ada sebanyak 78 kasus atau 20,62 persen. Itu artinya, orang usia lanjut yakni pada usia 60 tahun ke atas yang tertular COVID-19 hanya 12,20 persen. (*)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Bocah 4 Tahun Tertimpa Reruntuhan karena Gempa, Kang DS Sampaikan Duka

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Fauzan,…

11 menit ago

BNPB Ajak Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Gempa

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Masyarakat yang terkena dampak gempa M4,9 diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi…

41 menit ago

Guru Besar Hanya Nama (GBHN)

Oleh: Dosen Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Dpk FH UNPAS, Firdaus Arifin BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dalam…

1 jam ago

Pelantikan Pj Wali Kota Bandung: A Koswara Siap Lanjutkan Program Kerja

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, telah melantik A Koswara…

2 jam ago

Pestapora 2024: Pertamina Fastron Hadirkan Edukasi Otomotif di Tengah Festival Musik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pertamina Fastron siap memeriahkan festival musik Pestapora 2024, yang akan diadakan di…

2 jam ago

Harga Pangan Naik: Cabai Rawit Merah Sentuh Rp46.000 per Kg

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan pada Jumat (20/9/2024) pagi. Dilansir dari…

3 jam ago