SULAWESI UTARA, WWW.PASJABAR.COM– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi KESDM menyampaikan analisis geologi kejadian gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
“Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Filiphina. Mekanisme pada umumnya berupa sesar naik,” terang PVMBG.
Penunjaman ini membentang mulai dari sebelah timur Pulau Halmahera, Morotai, Kepulauan Talaud hingga timur Filiphina yang berarah relatif utara – timur laut hingga selatan – tenggara.
Adapun Gempa bumi terjadi pada hari Jumat, (14/5/2021) pukul 15:17:43 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 4,27°LU dan 127,83°BT dengan magnitudo (M5,1) pada kedalaman 23 km, berjarak sekitar 131 timur laut Kota Melonguane (Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud), Provinsi Sulawesi Utara.
Berdasarkan informasi GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman. Lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 127,62° BT dan 4,18° LU, dengan magnitudo (M4,7) pada kedalaman 79 km.
Berdasarkan data The United States Geological Survey (USGS), Amerika, pusat gempa bumi berada pada koordinat 127,865° BT dan 4,205° LU, dengan magnitudo (M4,6) pada kedalaman 80,9 km.
“Lokasi pusat gempa bumi terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Morfologinya berupa perbukitan, lembah dan dataran pantai. Daerah ini pada umumnya tersusun oleh endapan Kuarter yang terdiri dari endapan pantai. Endapan sungai dan batuan rombakan gunungapi muda yang sebagian telah mengalami pelapukan,” sambung keterangan tersebut.
Endapan Kuarter dan batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan. Sehingga rawan guncangan gempa bumi.
Hingga laporan ini dibuat belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Guncangan gempa bumi diperkirakan dirasakan di daerah Kabupaten Kepulauan Talaud. Pada skala intensitas II–III MMI (Modified Mercally Intensity).
Dalam rilis yang diterima PASJABAR, Senin (17/5/2021) Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut. Karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
PMVBG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Dan agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan yang kekuatannya semakin mengecil. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Kejadian gempa bumi ini pun tidak berpotensi mengakibatkan bahaya ikutan (collateral hazard). Berupa retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi. (*/Tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…