BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar berharap tak ada kepentingan pribadi maupun klub yang melatarbelakangi wacana Liga 1 musim depan tanpa degradasi.
Ia pun mempertanyakan kenapa ada pihak yang mengusulkan wacana kompetisi tanpa degradasi. Sebab, semua klub juga sama-sama berjuang agar finansialnya tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19.
“Ini siapa yang pertama mencetuskan dan siapa yang punya ide? Ada kepentingan apa?” kata Umuh, Minggu (16/5/2021).
Ia pun berkeyakinan klub profesional tak akan mau mengikuti kompetisi tanpa degradasi. Sebab, umumnya kompetisi memang menghadirkan promosi dan degradasi. Ini berbeda dengan turnamen seperi Piala Menopora dan Piala Presiden.
“Saya yakin kalau klub yang murni, benar klub (profesional), di situ profesional ya, tidak akan mau (mendukung kompetisi tanpa degradasi),” tutur Umuh.
Ia juga mengingatkan Exco PSSI agar tidak menghadirkan kepentingan pribadi dan menunggangi wacana tersebut. Sebab, kompetisi tanpa degradasi akan jadi kemunduran bagi sepak bola nasional.
Sebaliknya, Exco PSSI harusnya mendukung berbagai langkah untuk memajukan sepak bola Indonesia. Sebab, sudah bertahun-tahun perkembangan sepak bola nasional ibarat jalan di tempat.
“Tidak boleh lah ya (membawa kepentingan pribadi), semua harus fair. Semua yang jadi pengurus itu harus fair, lillahita’ala demi kemajuan sepak bola Indonesia,” tegas Umuh.
Wacana Kompetisi Tanpa Degradasi, Ini Kata Kapten Persib
Sementara itu, Kapten Persib Bandung Supardi Nasir menyatakan sikap tak setuju atas wacana Liga 1 musim depan digelar tanpa adanya degradasi. Sebab, liga tanpa degradasi akan berjalan kurang seru.
“Saya sebenarnya belum mau komentar, tetapi secara pribadi saya, ini pendapat pribadi ya, saya tidak setuju kalau tidak ada degradasi,” kata Supardi.
Dalam sebuah kompetisi, sudah sewajarnya ada peraih gelar juara. Begitu juga ada tim yang harus degradasi dan promosi dari kasta di bawahnya.
Hal ini menjadi daya tarik sekaligus membuat kompetisi menjadi kompetitif. Sehingga, tim akan berjuang untuk juara. Di saat yang sama, ada tim yang berjuang lepas dari jurang degradasi.
“(Degradasi) itu bagian dari kompetisi, harus ada yang terdegradasi. Yang namanya kompetisi harus seperti itu,” jelas Supardi.
Kompetisi yang digelar di tengah pandemi COVID-19 pun menurutnya bukan alasan untuk menghadirkan kompetisi tanpa degradasi. Agar kompetisi berjalan normal dan kompetitif, maka degradasi tetap harus dihadirkan.
Sehingga, liga akan berjalan menarik. Ujung-ujungnya, kualitas sepak bola juga akan meningkat karena para pemain dan klub berusaha tampil seapik mungkin. Hal ini pun diharapkan bermuara pada Timnas yang tangguh.
“Apapun kondisi kita sekarang, rasanya tidak elok kalau melihat komoetisi tanpa degradasi. Ini hanya pendapat pribadi. Saya lebih setuju kalau ada degradasi,” tegas Supardi. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…