BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Izin Liga 1 dikabarkan akan segera keluar akhir Mei ini. Jika berjalan lancar, maka kompetisi bakal bergulir pada awal Juli mendatang.
Kabar ini disambut antusias pelatih Persib Bandung Robert Alberts. Sebab, kabar itu ibarat jadi angin segar bagi banyak pelaku di industri sepak bola.
“Itu kabar yang sangat bagus dan itu kabar yang sudah kami nantikan lebih dari satu tahun,” kata Robert di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (25/5/2021).
Ia sendiri mengaku sudah mendapat kabar jika Liga 1 akan digelar awal Juli. Ia pun menyatakan kesiapannya mengarungi kompetisi di waktu tersebut. Sebab, tim memang sudah dipersiapkan saat ini dan diharapkan siap tempur ketika liga dimulai.
“Rencana yang kami siapkan adalah enam pekan. Sehingga, tim sudah siap untuk bertanding pada pekan pertama Juli,” jelas Robert.
Sementara itu, untuk menatap Liga 1, pria asal Belanda itu sudah merancang program. Ia akan mengombinasikan latihan di lapangan dan latihan kebugaran, termasuk skema uji coba. Instensitas latihan pun bakal disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tim.
“Untuk program selama enam pekan ke depan, kami secara berkelanjutan dua kali sepekan akan melakukan latihan kebugaran sepak bola spesifik. Sehingga, kami bisa melihat bagaimana perkembangannya (para pemain),” tandas Robert.
Kritik Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa
Sementara itu, wacana Liga 1 musim depan semakin berkembang. Salah satunya adalah Liga 1 akan digelar dengan seluruh pertandingan dipusatkan di Pulau Jawa.
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts menyebut wacana itu masih rumor. Sehingga, ia tak mau berspekulasi terlalu jauh. Namun, ia mengkritik dan menegaskan tidak setuju. “Opini saya soal itu, tentu tidak adil bagi sebagian tim dari luar Jawa,” kata Robert kembali.
Alasannya, perjalanan transportasi sudah kembali normal di Indonesia selepas vaksinasi COVID-19 bergulir. Sehingga, tak ada alasan liga harus dipusatkan di Pulau Jawa.
Jika rencana PSSI ini terealisasi, tim dari luar Pulau Jawa pun bakal merasa terpinggirkan. Sebab, mereka harus ‘terusir’ dari rumahnya sendiri. Sebaliknya, mereka akan meminjam kandang di daerah lain.
“Kami juga harus melihat kesejahteraan orang-orang yang hidup di sepak bola. Tapi, seperti yang saya katakan, mari kita lihat apakah rumor ini terkonfirmasi atau tidak nantinya,” paparnya.
“Tapi, secara pribadi saya tidak mendukung ini karena semua punya hak untuk berada di lingkungannya sendiri,” tegas Robert.
Idealnya, tim bisa tetap main di kandangnya sendiri. Sehingga, ada banyak pihak yang perputaran pemasukannya kembali merangkak usai terkena imbas pandemi COVID-19 dan tak ada kompetisi selama setahun. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Satreskrim Polres Cimahi berhasil menangkap lima pelaku begal yang meresahkan masyarakat di…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Dadang Supriatna-Ali Syakieb (Bedas) mendapat…
Oleh: Dosen Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Dpk FH UNPAS, Firdaus Arifin BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Setelah…
MANGGARAI BARAT, WWW.PASJABAR.COM--Wakaf Salman meresmikan Wakaf Air Sumur Bor di Kampung Tondong Bilas, Kecamatan Mbeliling,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Lanud…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Persib Bandung menang dengan skor 2-0 atas Persija Jakarta di Stadion Si…