BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Persib Bandung saat ini dihuni banyak para pemain muda yang dipromosikan dari akademinya. Posisi mereka bahkan ada di setiap lini.
Di posisi penjaga gawang ada nama Aqil Savik yang kini jadi bagian Timnas Indonesia meski sangat minim bermain bersama Persib.
Di sektor belakang, ada sejumlah nama seperti Bayu Fiqri dan Mario Jardel. Sedangkan di sektor tengah hingga depan juga menumpuk, mulai dari Beckham Putra, Kakang Rudianto, Ravil Shandyka, Ardi Maulana, hingga Saiful.
Di luar mereka, ada juga darah muda yang jarang mendapat kesempatan bermain, misalnya Gian Zola, Puja Abdillah dan Agung Mulyadi. Dari seluruh pemain muda yang ada, hanya Beckham dan Bayu yang digadang-gadang bakal dipakai jasanya di tim senior.
Dengan banyaknya pemain muda, apakah akan ada pemain yang terdepak dari skuat Persib? Menanggapi hal itu, pelatih Robert Alberts belum memastikannya. Sejauh ini, ia masih menunggu regulasi resmi yang bakal berlaku di Liga 1 2021/2022.
“Kami belum tahu berapa pemain yang akan didaftarkan, itu bisa ditanyakan lagi ketika kami sudah tahu regulasinya seperti apa,” kata Robert.
Pria asal Belanda itu mengaku memang ingin mengorbitkan para pemain lokal, terutama yang dipromosikan akademi klub. Namun, ia tak mau pemain muda hanya sekadar jadi penghangat bangku cadangan atau hanya ikut berlatih saja.
“Karena yang penting adalah pemain muda harus bermain, bukan hanya duduk menjadi penghangat bangku cadangan,” ungkapnya.
Jika melihat persaingan yang ada di semua lini, kesempatan bermain cukup terbuka. Namun, memainkan pemain muda bakal jadi perjudian tersendiri di tengah upaya Persib memburu kemenangan dalam setiap laga.
Oleh karena itu, jika pemain muda yang ada dinilai perkembangannya tak signifikan dan sulit bersaing, kemungkinan bakal ada yang didepak. Mereka bakal dimainkan di tim satelit Persib yang berlaga di Liga 3 musim depan, yakni Bandung United.
Hal ini sudah dilakukan Persib sejak memiliki Bandung United. Beberapa pemain yang sulit bersaing dikirimkan ke Bandung United. Di antaranya adalah Agung Mulyadi, M Wildan, Puja Abdillah, hingga Muchlis Hadi Ning.
Cara ini dilakukan untuk membuat pemain muda jadi lebih berkembang. Sebab, jika pemain hanya disertakan dalam latihan, perkembangan mereka akan cenderung lambat.
“Latihan (tanpa merasakan pertandingan) tidak akan membuat pemain berkembang. Pertandingan yang membuat pemain itu berkembang sehingga bisa dilihat progresnya,” tandas Robert. (ors)