PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Suhu udara di Bandung dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini dirasa sangat dingin oleh warga. Tak hanya dini dan pagi hari, suhu dingin juga terasa saat siang dan malam.

BMKG Bandung pun mencatat suhu tersebut. Dalam lima hari terakhir, suhu terendah di Bandung Raya bahkan sempat menyentuh 18,2 derajat selsius.

“Saat ini terpantau suhu udara minimum absolut di Kota Bandung berdasarkan pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung dalam kurun waktu lima hari terakhir adalah 18,2 derajat,” kata prakirawan BMKG Bandung Muhammad Iid, Rabu (23/6/2021).

Normalkah suhu dingin ini? Menurut Iid, kondisi ini adalah satu hal normal. Apalagi di masa peralihan musim seperi sekarang.

“Ini masih relatif normal. Memang pada tahun ini periode musim kemarau di wilayah Bandung Raya yang diprediksi secara umum bulan Mei-Juni masih di sertai adanya pembentukan awan-awan hujan,” ungkapnya.

Salah satu penyebab pembentukan awan-awan hujan itu adalah dari faktor regional. Kecenderungan suhu permukaan laut di sekitar perairan Jawa Barat yang relatif hangat berpotensi terhadap pembentukan awan-awan hujan.

“Penyebab lain, prediksi kelembapan di ketinggian menengah cenderung basah dan ini menyebabkan masih ada potensi hujan. Sehingga kondisi cuaca akan terasa sedikit dingin dengan adanya potensi yang terjadi,” jelas Iid.

Selain itu, karakteristik suhu udara selama periode musim kemarau ini relatif lebih dingin dibandingkan pada periode musim hujan. Hal ini karena dipengaruhi kondisi suhu di wilayah Benua Australia yang mengalami musim dingin,” tuturnya.

Suhu yang dingin ini ternyata tidak dirasakan di Bandung Raya saja, tapi Jawa Barat secara umum. Sedangkan untuk daerah lain di Indonesia berbeda-beda suhunya.

“(Untuk daerah lain di Indonesia) tidak sama, pasti ada perbedaan kondisi cuaca di setiap wilayah dengan karakteristiknya masing masing,” ucap Iid.

Suhu dingin ini pun masih belum berakhir hingga beberapa hari ke depan. “Pada tanggal 27-28 Juni 2021, diprediksi suhu udara sedikit ada penurunan di wilayah Australia bagian utara,” pungkas Iid. (ors)