HEADLINE

Denisa Mahasiswi STKIP Pasundan : Cintai Proses, Tinggalkan Gengsi

ADVERTISEMENT

CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM– Menjadi orang yang selalu penuh cinta akan sebuah proses dan tidak pernah gengsi untuk mencoba sesuatu hal yang baik adalah apa yang diupayakan oleh Denisa Mahasiswi STKIP Pasundan.

Maka dari itu, gadis yang lahir di Bandung, 8 Juli 2000 ini pun selalu mengisi hari-harinya dengan hal yang positif

Selain berkuliah online di saat pandemi dan memiliki IPK tinggi. Denisa juga bercerita bahwa ia masih tetap produktif di ORMAWA dan UKM. Di mana di kampus ia mengikuti HIMA, Pramuka dan Utrecht.

“Untuk ormawa baru-baru ini saya mempunyai tanggung jawab untuk menjadi wakil ketua himpunan ppkn. Yang dimana harus menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab untuk para anggotanya. Serta menjalankan beberapa program kerja didalamnya seperti HIMA mengaji dan HIMA mengabdi. Insyaallah dalam waktu dekat juga akan diadakan HIMA mengajar,” ulasnya kepada PASJABAR, Minggu (27/6/2021).

Untuk UKM, sambung Denisa ia aktif mengikuti UKM Utrecht (Unit training Civic Hukum Education) pada divisi anti korupsi.

“Pada saat pandemi UKM Utrecht juga tetap mengadakan webinar kesadaran hukum. Kebetulan pada saat webinar saya menjadi salah satu MC dalam acara tersebut,” tandas gadis bernama lengkap Denisa Melianti yang akrab disapa Ica.

Hobi dan Cita-Cita Denisa

Soal hobi, penggemar berat mie ini berkata bahwa ia senang menulis hand lettering.

“Biasanya saya nulis itu punya dua catatan yang pertama itu masih keadaan belum rapih biasanya ada beberapa dosen menjelaskan materi terlalu cepat. Maka dari itu selesai mata kuliah saya suka baca baca ulang materi sekalian ditulis ulang dengan metode hand lettering. Dari hand lettering juga ngelatih saya untuk jadi orang yg kreatif. Bisa memadukan warna, dan ngelatih untuk bikin mading yang menarik,” ungkapnya yang mempunyai tinggi 159 CM.

Pemilik dari motto ‘Hidup itu harus penuh dengan tekad seperti pondasi kuat yang mampu menopang tinggi dan beratnya sebuah bangunan’ ini juga berkata bahwa ia ingin menjadi seorang guru.

“Cita-cita saya adalah menjadi guru yang profesional dan tanggung jawab di bidangnya. Yang dimana dari sekarang saya selalu menanamkan dalam diri untuk tidak bangga terhadap nilai tinggi. Tapi banggalah ketika diri saya bisa mempertanggung jawabkan nilai saya dengan memahami pelajaran yang sudah saya dapatkan. Karena hal ini sangat berguna sekali sebagai seorang calon guru untuk mentransfer ilmu kepada calon muridnya nanti. Jadi pada dasarnya untuk apa mendapatkan nilai besar tetapi kita tidak bisa mempertanggung jawabkanya,” ungkap Denisa Mahasiswi STKIP Pasundan yang saat ini menekuni Program Studi PPKn Semester IV.

Soal idola, Denisa menyampaikan bahwa ia mengagumi sosok Marry Riana dan Sabda Ps. Karena mereka merupakan orang hebat yang membuat dirinya termotivasi. Untuk yakin menggapai mimpi. Supaya jangan pernah takut gagal karena setiap kegagalan adalah pembelajaran.

“Selain itu motivasi dari mereka juga yang selalu membangkitkan saya ketika malas mengerjakan sesuatu,” terang Denisa.

Bungsu dari dua bersaudara ini juga mengatakan bahwa ia banyak terinspirasi dari ibunya yang biasa ia panggil dengan sebutan Mamah.

“Mamah saya selalu mengajarkan saya untuk menjadi orang yang rendah hati. Mengajarkan saya untuk selalu berbagi karena menurut mamah saya jika mau berbagi itu jangan menunggu jadi orang kaya dulu. Tapi kuncinya harus ikhlas. Kemudian harus berusaha untuk bisa mengerjakan segala sesuatu. Dan beliau selalu mengajarkan saya untuk selalu bersih dan rapih. Karena kebersihan itu sebagian daripada iman,” ucapnya.

Denisa mengatakan bahwa hidup adalah anugerah dari sang pencipta untuk dirinya yang dimana harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan cara beribadah, belajar, berbagi, dan membuat pengalaman hidup yang positif. Satu hal yang penting sebaik baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk orang lain.

“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup ini. Karena selalu ada semangat dari kedua orang tua saya yang selalu mendoakan saya. Banting tulang membiayai saya maka dari itu. Karena saya belum menjadi orang suskes. Saya harus mempunyai tekad untuk membanggakan kedua orang tua saya. Dengan pencapaian pencapaian yang telah saya rencanakan,” pungkasnya. (tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Bojan Hodak: Lupakan Kekalahan, Fokus Hadapi Persija

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pelatih PERSIB, Bojan Hodak, meminta para pemainnya untuk melupakan kekalahan 0-1 dari…

1 jam ago

Laga Sengit PERSIB vs Persija: Suporter Dilarang Masuk

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Setelah menghadapi Port FC di laga pembuka AFC Champions League Two (ACL…

2 jam ago

BMKG: Hujan Normal Menyapa Indonesia pada November Mendatang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan…

3 jam ago

Resmi Dilantik jadi Pj Wali Kota Bandung, Inilah Perjalanan Karir A. Koswara

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – A. Koswara resmi dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Bandung pada 20 September…

4 jam ago

Produk Fesyen Ulos Diserbu Atlet di PON Aceh-Sumut 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Produk fesyen berbahan dasar ulos menjadi salah satu oleh-oleh yang paling diminati…

5 jam ago

Program PKM FKIP Unpas: Pemberdayaan Perempuan Melalui Hidroponik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Program pemberdayaan perempuan melalui pertanian hidroponik telah dilaksanakan di Kampung Munjul, Desa…

6 jam ago