HEADLINE

Cerita Ortu Disabilitas Mengikis Ketakutan Anaknya pada Vaksin COVID-19

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMAchmad Fauzi Suryana (20) semula begitu takut divaksinasi COVID-19. Ia kadung terpapar informasi buruk seputar vaksin yang membuatnya punya ketakutan hebat.

Dalam benak warga Batununggal, Kota Bandung itu, vaksinasi adalah sesuatu yang menakutkan. Bahkan, ia mendapat informasi jika vaksin bisa mengakibatkan seseorang meninggal dunia.

Achmad juga dihantui rasa khawatir jika jarum suntik yang dipakai adalah bekas orang lain. Sehingga, alih-alih mendapat manfaat positif dari vaksin, ia takut justru tertular penyakit lain.

Iis Sari Pargini (41) yang merupakan sang ibu, berjuang keras mematahkan pandangan negatif anaknya tentang vaksin COVID-19. Berbagai cara dan bujuk rayu dilancarkan agar sang anak berubah pikiran.

Bukan hal mudah melakukannya. Apalagi, bagi Achmad yang merupakan teman Tuli alias tunarungu, untuk mendapatkan informasi perlu perjuangan ekstra. Ia harus mendapatkan informasi yang mudah dicerna karena hambatan pendengarannya.

Butuh waktu sekitar sebulan bagi Iis membuat Achmad berubah pikiran dan mau divaksinasi. Padahal, sebelumnya sudah ada informasi pendaftaran vaksinasi gratis, tapi berkali-kali Achmad menolak.

“Dia bilang katanya ngapain divaksin, kalau sakit kan ada Allah,” ujar Iis.

Namun, perjuangan Iis meyakinkan sang anak berbuah hasil. Setelah mendengar kabar ada vaksinasi COVID-19 gratis di BPRSDN Wyata Guna, ia akhirnya mau mengikutinya.

Achmad sendiri luluh setelah diberi penjelasan manfaat vaksin. Sehingga, berbagai rasa takutnya bisa dilunturkan. Selain itu, banyaknya sesama disabilitas yang ikut divaksinasi dalam program itu juga membuatnya makin tertarik.

“Sebelumnya sudah beberapa kali ada informasi vaksin, tapi anaknya enggak mau. Tapi yang ini karena banyak disabilitas juga yang ikut, dia makin yakin dan mau,” jelas Iis.

Iis pun akhirnya lega setelah sang anak mau divaksinasi. Sebab, vaksinasi baginya adalah sebuah ikhtiar agar terhindar dari efek negatif COVID-19. Kalaupun terpapar, minimal tubuh diharapkan tak mengalami gejala berat karena sudah terproteksi vaksin. “Saya juga jelasin ke anak, enggak apa-apa, vaksin ini bagian dari ikhtiar,” tutur Iis.

Achmad sendiri tampak sumringah seusai divaksinasi. Dengan bahasa isyarat, ia lalu bercerita soal ketakutan yang pernah dialaminya. Ia mengaku banyak terpapar informasi negatif soal vaksin, terutama dari tayangan di channel Youtube. Ia bahkan sempat meragukan apakah yang dimasukkan ke dalam tubuh itu vaksin asli atau palsu.

Namun, rasa takut itu menurutnya sudah tak ada lagi. Ia pun tak merasakan gejala negatif seusai divaksin. “Alhamdulillah, enggak apa-apa ke tubuh, sehat,” ujar Achmad seperti diterjemahkan Iis. (ors)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Bakso Tulang Iga Sanguan, Sensasi Bakso dengan Nasi yang Bikin Wareug di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bandung memang terkenal dengan ragam kulinernya yang unik, salah satunya adalah Bakso…

35 menit ago

SPKA Gelar Kompetisi Tenis Meja di Stasiun Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) menggelar kompetisi tenis meja se-Bandung Raya yang…

2 jam ago

Dorong Daya Saing UMKM Jabar Lewat Festival Roeang Kita 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dalam rangka memperingati Hari Oeang Republik Indonesia (HORI), Kementerian Keuangan Provinsi Jawa…

3 jam ago

Bandung Menuju Kota Tanpa Sampah, Pemkot Gencarkan Gerakan Pilah Sampah

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan, menyatakan optimisme bahwa Bandung dapat tumbuh…

4 jam ago

Bawaslu Kabupaten Bandung Minta KPU Petakan Kerawanan Penyimpanan Logistik Dan Terapkan SOP

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Bandung meminta KPU kabupaten Bandung membuat…

5 jam ago

Humaira Zahrotun Noor: Pendidikan Jawa Barat 2025 Harus Lebih Adil untuk Semua!

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pendidikan di Jawa Barat mendapat sorotan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat,…

6 jam ago