PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gelandang Persib Bandung Dedi Kusnandar mendapat ujian ganda di tengah pandemi COVID-19. Selain aktivitas sebagai pesepak bola terganjal karena tak ada kompetisi, ada dampak lain yang dirasakan.

Bisnis kafe d’Ceker yang dijalaninya selama ini ternyata sudah gulung tikar. Ia terpaksa menutup kafe yang fokus dengan menu ceker ayam itu karena imbas pandemi.

“Kafe d’Ceker berhenti sejak setahun lalu karena pandemi,” ujar Dado, sapaan akrabnya.

Beruntung ia masih punya bisnis lain yang dijalankan sebagai usaha sampingan di luar sepak bola. Salah satu yang fokus dijalaninya adalah bisnis laundry.

Meski pemasukan laundry terdampak pandemi, tapi efeknya tidak sehebat kafe. Usahanya masih bisa berjalan sampai saat ini.

“Alhamdulillah kalau bisnis laundry tidak terlalu terdampak seperti Kafe. Memang bisnis laundry ada penurunan sekitar 20-30 persen, lumayan masih cukup stabil dibandingkan kafe,” jelas Dado.

Selain laundry, pemilik nomor punggung 11 itu juga punya usaha lain. Ia punya indekos hingga bisnis busana pakaian muslim.

Kegiatan berbisnis ini memang jadi salah satu cara bagi Dado untuk menyiapkan masa depan. Sebab, ia tahu betul konsekuensi bermain sepak bola yang terbatas usia dan penurunan kemampuan.

Sehingga, sejak beberapa tahun lalu ia merintis bisnis. Dengan begitu, saat tak lagi aktif sebagai pesepak bola, ia bisa tetap punya pemasukan. (ors)