BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pelatih Robert Alberts seolah trauma dengan rencana dan wacana Liga 1 digelar. Sebab, berkali-kali wacana dan rencana tak terealisasi.
Yang teranyar, Liga 1 dijadwalkan akan digelar pada 20 Agustus. PT LIB sebagai operator kompetisi pun siap melaksanakannya. Namun hal itu tergantung pemerintah, khususnya izin dari Polri.
Berkaca dari pengalaman, Robert mengatakan tak lagi percaya dengan rencana dan wacana. Ia khawatir harapannya kembali bersua dengan kecewa.
“Kami sudah tidak percaya apapun lagi sekarang, kami punya hak untuk tidak percaya lagi terhadap janji-jani. Jika liga akan dimulai pada 20 Agustus, saya tidak yakin akan itu,” ujar Robert.
Ia lalu mengeluhkan perlakuan yang berbeda dialami klub dan timnas. Jika klub tak bisa menjalani kompetisi sejak tahun lalu, timnas bisa beraktivitas.
“Ketika kami tidak bisa bermain sepak bola, tim nasional begitu mudah untuk pergi ke luar negeri dan menggelar pemusatan latihan, pergi dalam waktu yang lama di luar negeri,” ungkapnya.
“Saya juga mendengar mereka bisa melakukan perjalanan di dalam Indonesia ke area yang tidak lockdown,” jelas Robert.
Bahkan, dalam waktu dekat, timnas menurutnya juga akan menjalani pemusatan latihan. Hal itu akan mengganggu persiapan klub jika kompetisi benar bergulir 20 Agustus.
“Saya mendengar ada kemungkinan digelar pemusatan latihan di awal Agustus dan pertanyaan saya di sini adalah jika ada kemungkinan pemusatan latihan timnas dan liga akan dimulai pada 20 Agustus, itu tidak adil untuk klub,” ucapnya.
Sebab, klub harus melepas pemai yang dipanggil ke timnas. Sebaliknya, klub juga butuh pemainnya, tapi tak bisa menolak jika pemainnya dipanggil timnas.
“Jadi ini tentu menjadi hal yang harus dipahami di sepak bola, apa yang harus diprioritaskan dan klub harus bersiap untuk liga,” tandas Robert. (ors)