BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Anggota DPRD Kota Bandung Erik Darmajaya, menilai pemberlakukan sistem ganjil-genap didua titik di Kota Bandung kurang efektif.
“Menurut saya pemberlakukan ganjil genap di Kota Bandung sekarang tidak efektif. Apalagi moda transpotasi online masih boleh melintas,” kata Erik kepada wartawan usai meninjau pemberlakukan sistem ganjil genap di, Jl Ir Djuanda, Jumat (20/8/2021).
Jika ganjil-genap diberlakukan secara tegas, Erik mengatakan hal itu kurang memungkinkan, karena warga pasti akan memerlukan kendaraan umum. Sedangkan, kendaraan umum di Kota Bandung, tidak memadai, sehingga orang enggan memanfaatkannya.
Menurut Erik sebenarnya, untuk mengurangi mobilitas masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Bandung, lebih efektif sistem penutupan jalan.
“Sayangnya untuk penutupan jalan banyak ditentang oleh warga. Banyak juga warga yang melanggar sampai membuka bolder agar bisa melewati pembatas jalan,” sesal Erik.
Karenanya, pada akhirnya dari beberapa pilihan pilihan akhirnya pemerintah memutuskan memberlakukan sistem ganjil-genap. Namun sayangnya hal itu kurang efektif.
“Bagi (Dishub) Dinas Perhubungan, hal ini tentunya sangat bergantung keputusan pemerintah pusat, karena pemerintah daerah tidak punya kewenangan untuk menentukan kebijakan sendiri,” tuturnya.
Erik meminta masyarakat untuk sabar menghadapi kondisi yang tidak nyaman ini. Karena ini memang kondisi luar biasa, sehingga harus diselesaikan dengan cara yang luar biasa juga. “Suatu kebijakan tidak bisa menyenangkan semua orang. Karenanya, masyarakat harus sabar menghadapi kondisi ini,” tambahnya.
Erik menegaskan, yang paling efektif sekarang adalah memasifkan vaksinasi. “Dengan dimasifkan-nya vaksin, herd immunity pasti akan tercapai. Setelah itu, kita hanya tinggal menerapkan aturan menjaga jarak dan menggunakan masker,” tuturnya.
Sementara sekarang, lanjut Erik, masih banyak warga yang menolak divaksin. Masih ada juga masyarakat yang masih enggan menggunakan masker.
“Pemerintah terpaksa mengambil berbagai kebijakan karena masyarakat masih banyak yang membandel,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan, pembatas jalan di Simpang Dago dari arah atas ke arah Cikapayang sudah dibuka pada pukul 09.15. padahal berdasarkan aturan diberlakukannya ganjil genap di JL Dago berlaku dari pukul 08.00-10.00.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dishub Kota Bandung, Ricky Gustiadi mengatakan, dibukanya jalan tersebut karena aparat kepolisian harus menjalankan kegiatan yang lain.
“Selain itu, ini kan hari Jumat, jadi pihak kepolisian meminta waktu untuk persiapan ibadah Solat Jumat,” terangnya.
Selain itu, sambung Ricky, sekarang amsih tahap sosialisasi, sehingga penerapan masih kurang maksimal. (Put)
WWW.PASJABAR.COM -- Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengungkap alasan tidak ada pemain senior dari Liga 1…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan banjir akibat hujan dengan…
WWW.PASJABAR.COM -- Shin Tae-yong memanggil 33 nama untuk menjalani pemusatan latihan di Bali, sebelum ambil…
CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM -- Habib Luthfi Bin Yahya memberikan pesan menyejukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…
KOTA BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan penghormatan dan apresiasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma Group, pada tanggal 25…