BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., menyebutkan pihaknya tidak mempermasalahkan adanya penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Meski demikian jika ingin bersaing secara fair, maka sebaiknya PTN dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTS) memulai dari nol.
“Sulit untuk menghilangkan penerimaan mahasiswa baru di PTN melalui jalur mandiri, karena memang sudah diatur oleh pemerintah, memang banyak PTS yang meminta jalur mandiri dihilangkan, namun itu akan sulit karena sudah ada Undang -Undangnya. Jadi kalau mau fair, maka sebaiknya baik PTN atau PTS memulai dari nol,” paparnya dalam Jumpres pelantikan sarjana, magister, dan doktor Unisba secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (21/8/2021).
Edi memaparkan memulai dari nol artinya, semua kembali dari nol yakni PTN tidak disubsidi lagi, dan tidak ada bantuan sarana dan prasaran. “Artinya semua memulai sama -sama berbarengan tanpa subsidi dan tes bersamaan untuk menerima mahasiswa,” tuturnya.
Pakar Hukum ini juga mengatakan, jika dirinya selama memimpin Unisba hanya ingin mencari mahasiswa yang memang benar -benar ingin menimba ilmu di Unisba. “Jadi saya sendiri hanya ingin mencari mahasiswa yang memang niat kuliah di Unisba, “ tegasnya.
Wisuda Unisba
Sementara itu dalam Wisuda, Unisba melantik sarjana, magister, dan doktor dalam dua sesi, yakni Pukul 07.00 – 11.00 WIB dilantik lulusan Fakultas Syariah, Dakwah, Tarbiyah dan Keguruan, MIPA, Fakultas Kedokteran dan Program Pascasarjana. Kemudian pukul 12.30 – 16.00 WIB dilantik lulusan Fakultas Hukum, Psikologi, Ilmu Komunikasi, Teknik, dan Fakultas Ekonomi & Bisnis, Sabtu (21/8/2021).
Prof Edi mengatakan, pelantikan masih dalam suasana pandemi dan daring, tidak mengurangi makna dan esensi dari wisuda. Hal ini menurutnya karena lulusan Unisba memiliki spirit 3M (mujahid, mujtahid dan mujaddid).
“Sebagai pejuang (mujahid) tentu saja kondisi seperti sekarang ini bukanlah rintangan akan tetapi merupakan peluang untuk bekerja keras, dan tabah menghadapinya sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan. Saya yakin anda pasti berpikir keras untuk mensiasati kondisi ini, tidak menyerah dengan keadaan dan tetap mencari peluang serta berinovasi secara terus menerus, dan itulah ciri mujaddid sejati,” ungkapnya.
Rektor meyakini, wisudawan Unisba mampu menghadapi ketatnya persaingan dalam semua aspek kehidupan karena dicetak sebagai sarjana yang kompeten dan ber-akhlakul karimah.
“Jangan takut gagal, karena sesungguhnya kegagalan ada jika kita berhenti berusaha sebelum mencapai sukses. Saya percaya anda semua mempunyai spirit 3M yang akan mengantarkan kepada kesuksesan dimanapun anda berhidmat, apalagi kalau dibekali dengan ketrampilan tambahan berupa, communication skill dan pengetahuan tambahan lainnya,” ujarnya.
Beliau berharap, pendidikan yang telah ditempuh di Unisba dapat dijadikan modal utama untuk mampu membuka mata dan pikiran serta berkreasi menciptakan berbagai peluang baik bisnis maupun usaha-usaha kreatif lainnya, sehingga tidak menjadi beban, dan terhindar dari sebutan penambahan pengangguran terdidik.
Rektor pun berpesan untuk selalu menjaga nama baik almamater dengan mendatangkan kebaikan bagi masyarakat banyak karena akan membawa dampak positif bagi Unisba secara institusi. Disamping itu lanjutnya, wisudawan untuk tidak menjadi sombong karena sombong tidak ada dalam kamus pembelajar sejati.
“Tetaplah menjadi seorang yang tawadu dan rendah hati, supaya hidup menjadi tenang. Dan pesan yang tak kalah pentingnya adalah Ingatlah kepada almamater/ibu kandung yang telah memberikan banyak ilmu dan hikmah. Kenanglah kampus Unisba dalam berbagai kesempatan senjangnya waktu,” paparnya.
Pada wisuda kali ini, jumlah lulusan yang dilantik sebanyak 1.397 wisudawan terdiri dari Sarjana 1.033 wisudawan, Magister 121 wisudawan, Doktor 19 wisudawan, Program Studi Program Profesi Insinyur 6 wisudawan dan Program Studi P3D 218 wisudawan. Lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Nur Karimah dari Prodi farmasi FMIPA dengan IPK 3,96, sedangkan lulusan tercepat diraih oleh Raden Adi Herdiawan Diputra dari Prodi Manajemen FEB dalam waktu 3 tahun 4 bulan 19 hari, disamping itu lulusan termuda diraih oleh Felicetiani Safrida dari F. Ilmu Komunikasi dalam usia 20 tahun 03 bulan 29 hari. (*/tie)