BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kepala Unit Transfusi Darah pada PMI Kota Bandung, dr. Uke Muktimanah Djuhjar menerangkan, Kota Bandung membutuhkan sampai 500 labu darah per hari.
Melalui donor darah, pihaknya bisa mendapat sekira 300-450 labu per hari.
“Karena stok ideal itu kita harus mempunyai untuk kebutuhan 4 hari. Kebutuhan PMI di Kota Bandung itu 500 labu per hari. Jadi stok ideal itu harusnya kita punya 2.000,” tuturnya dalam Bandung Menjawab secara virtual, Selasa (31/8/2021).
Tapi pada intinya, terang Uke, kebutuhan per hari tetap bisa dipenuhi. Sebagai contoh, pada Senin 30 Agustus 2021 PMI mendapat 455 labu darah. Sedangkan jumlah permintaan 431 labu.
“Untuk darah biasa, saat ini total yang dimiliki PMI sebanyak 380 labu,” tuturnya dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Untuk ketersediaan plasma konvalesen, meskipun sedikit, PMI Kota Bandung masih memiliki stok. Di antaranya yaitu untuk golongan A sebanyak 13, golongan B sebanyak 12, golongan O sebanyak 13, dan golongan AB sebanyak 22.
“Kita punya stok walaupun sedikit. Sehingga masih bisa melayani kebutuhan plasma konvalesen bagi warga Kota Bandung,” ucapnya.
Ia berharap, masyarakat mau mendonorkan darahnya. Karena ketersediaan darah dan plasma konvalesen sangat bergantung kepada pendonor.
Apalagi saat ini PMI Kota Bandung juga tak hanya melayani permintaan darah dari Kota Bandung saja, melainkan dari rumah sakit di luar Kota Bandung.
“Jumlah kebutuhan darah tidak pernah menurun karena kebutuhan selalu ada. Sehingga jumlah pendonor darah diharapkan makin bertambah agar stok darah selalu terjaga,” pintanya.
Meski begitu Uke mengungkapkan, saat ini permintaan plasma konvalesen mengalami penurunan dibandingkan bulan Mei-Juli lalu.
Ia berharap para penyintas Covid-19 untuk dapat mendonorkan plasma. Karena manfaatnya akan sangat baik bagi pasien.
“Meski kasus Covid-19 kini semakin menurun namun kewaspadaan harus terjaga, untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus,” tuturnya.
Bagi para penyintas yang ingin melakukan donor plasma konvalesen bisa mendatangi PMI Kota Bandung.
Bagi calon pendonor diutamakan laki-laki, jika perempuan harus yang belum pernah hamil, usia 18-60 tahun, dan berat badan di atas 55 Kg,
“Namun banyak juga yang mendonor dengan BB di bawah 55 Kg, tetap kita ambil. Maka membuatlah panduan sesuai BPOM, bahwa berat penyintas 47-55 Kg dapat diambil dengan metode reguler. Di sini kita bisa memperoleh satu labu plasma,” terangnya.
Syarat lain yaitu pendonor sudah sehat, kemudian membawa bukti hasil laboratorium yang menyatakan dia pernah positif Covid-19 bergejala.
“Harus membawa surat keterangan sembuh dari faskes. Gejala utama harus ada yaitu demam disertai dua gejala lain yang berat misalnya sesak, batuk.
Paling utama harus memiliki antibodi yang cukup tinggi karena manfaatnya akan sangat baik bagi pasien,” tuturnya. (*/tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Striker PERSIB asal Brasil, David Da Silva absen karena terkena virus. Hal…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…