BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan jika satgas di setiap sekolah tetap jaga protokol kesehatan, karena jika Prokes dilanggar maka PTM akan ditiadakan lagi. Hal itu menanggapi dilaksanakannya Pembelajaran tatap muka (PTM) mulai hari ini.
“Kalau sekali melanggar Prokes, mungkin masih kota ingatkan. Tapi kalau sudah dua kali, maka izin pelaksanaan PTM di sekolah tersebut akan langsung kami cabut,” ujar Ema, kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan PTM bdi SD Ar Raffi, JL Sekemala III, Rabu (8/9/2021).
Ema mengatakan, dari pantauan di hari pertama ini, civitas pendidikan sudah mengerti dan tahu cara menjaga kesehatan. Sekolah mengatur jam masuk. Dalam satu kelas hanya ada 20 – 50 persen siswa.
“Mereka sudah tidak gagap lagi, karena saat PTM tahap awal yaitu saat ujicoba semua sudah jelas disampaikan,” tambahnya
Ema mengakui masih ada orang tua siswa yang belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM. “Bagi orang tua yang belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM, itu hak mereka. Dan kita tidak boleh membedakan mana yang belajar daring dan tatap muka,” tambah Ema.
Sementara itu berdasarkan pantauan di SDN 073 Pajagalan dan SDN Cibadak- Andir Kecamatan Astanaanyar, dari 44 sekolah baru 16 sekolah yang lolos verifikasi.
“Dari 16 sekolah yang PTM hari ini baru 4 sekolah, 12 sekolah lagi baru PTM besok dan sebagian Senin depan,” ujar Camat Astanaanyar, Syukur Sabar.
Syukur juga mendorong seluruh sekolah di wilayahnya melengkapi fasilitas kesehatan agar bisa melaksanakan PTM terbatas.
Syukur mengecek pelaksanaan PTM tak hanya masuk kelas untuk memastikan guru dan siswanya melaksanakan protokol kesehatan. Syukur juga mengecek orangtua siswa yang menunggu di luar sekolah agar tidak berkerumun dan tetap mengenakan masker. Beberapa orangtua ditegur karena ngobrol tanpa mengenakan masker.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Pajagalan 073 Taufiq Hidayat dan Kepala Sekolah SDN Cibadak,-Andir Imas Sulastri berharap PTM segera dilaksanakan 100 persen. “Anak-anak ingin masuk sekolah kangen belajar bersama teman-teman, ” ujar Imas.
Imas mengatakan SDN Cibadak-Andir total ada 458 murid yang PTM 50 persen dan yang orang tua yang menolak PTM hanya 7 orang.
Sementara itu di SDN Pajagalan menurut Taufik Hidayat setiap harinya yang PTM hanya 120 murid, sehingga dibagi tiga gelombang. “PTM sehari kemudian dua hari PJJ, hari ketiga PTM lagi, bergilir, ” ujarnya.
Setiap murid yang datang diperiksa suhu tubuh dan diberi pertanyaan apakah sudah sarapan belum. Sebelum masuk kelas mencuci tangan dan tentu nya seluruhnya mengenakan masker dan duduk dengan bangku terpisah.
Beberapa orangtua merasa terharu dan nangis karena anak-anak bisa kembali masuk sekolah setelah setahun lebih belajar di rumah. Sebagian orangtua tersenyum bahagia anaknya bisa masuk sekolah sehingga tak perlu mendampingi belajar di rumah.
“Pokoknya senang sekali, mudah-mudahan selamanya belajar di sekolah. Karena sudah dua tahun belajar di rumah. Setiap belajar bahkan sering bertengkar dengan anak saya” harap salah seorang orang tua siswa, Wulan, 35. (Put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…