BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Ketua Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional, Rizki Safari Rakhmat mengungkapkan bahwa pihaknya berharap pemerintah memberikan solusi afirmatif lain jika pada hasil seleksi PPPK guru tahun 2021 tahap 1 banyak guru yang tidak mencapai ambang batas.
“Pemerintah dapat merevisi atau menurunkan kriteria ambang batas kelulusan PPPK guru tahun 2021,” tuturnya kepada PASJABAR, Kamis (17/9/2021).
Rizki mengatakan bahwa saat ini para guru telah patuh dan tetap mengikuti tes calon PPPK guru sesuai dengan aturan yang pemerintah berikan.
“Tidak sedikit dari mereka melihat hasil tes kompetensi ada yang masih jauh dari ambang batas ketentuan, minimal agar lolos menjadi ASN PPPK. Berbagai keluhan yang kami terima terkait tingkat kesulitan soal tes teknis, waktu kompetensi tidak sebanding dengan banyaknya jumlah soal serta ambang batas yang terlalu tinggi,” bebernya.
Rizki menambahkan pelaksanaan tes PPPK Guru membuat pihaknya sangat terharu dan bersedih melihat perjuangan guru-guru honorer di masa usia lanjut atau menjelang masa pensiun masih berjuang mengikuti serangkai tes PPPK tahap 1 yang diberikan pemerintah.
“Beragam cerita dan pengalaman yang dapat dilihat dari perjuangan mereka dalam perjalanan menuju lokasi tes, mengantri bersama beragam jenjang usia calon PPPK guru, dan menjalani tes kompetensi dengan beragam keterbatasan yang mereka miliki,” ujarnya.
Rizki berharap pemerintah dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi serta jika pada tahap 1 masih banyak peserta yang tidak dinyatakan lolos.
“Tolong berikan kebijakan yang lebih meringankan kepada mereka yang sudah berjuang puluhan tahun mengabdikan dirinya menjadi guru honorer, dengan kesejahteraan tidak pasti dan perlindungan yang lemah disaat negera kekurangan guru PNS,” tuturnya. (tie/tiwi)