BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–Rektor Universitas Pasundan sekaligus Ketua Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (ARTIPENA) Jawa Barat, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp. M.Si., M. Kom, IPU. mengatakan bahwa hampir 2 persen penduduk di Jawa Barat terpapar narkoba.
“Hampir seluruh elemen telah terpapar narkotika baik pelajar, mahasiswa,masyarakat, hingga ASN oleh karena itu harus dilakukan sosialisasi dan pembekalan,” ucapnya beberapa waktu lalu kepada PASJABAR.
Eddy mengatakan Universitas Pasundan bersama ARTIPENA secara persuasif mengambil tindakan sendiri maupun berkolaborasi dengan BNN kabupaten atau Kota untuk melakukan P4GN.
“Hal ini memprihatinkan sekali, sehingga ARTIPENA lahir untuk kemudian terbentuk di setiap perguruan tinggi di Jawa Barat, baik melalui UKM, Satgas, KSR atau lainnya yang merupakan kolaborasi kemahasiswaan dan wakil rektor bidang kemahasiswaan,” ucapnya.
Sejauh ini, ucap Prof Eddy Universitas Pasundan terus berkomitmen melakukan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkotika)
Bahkan pada PPKMB Tahun Akademik 2020/2021 lalu, Unpas mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI) untuk deklarasi mahasiswa relawan anti narkoba terbanyak secara daring dan untuk peserta edutainment relawan mahasiswa anti narkoba daring terbanyak.
Prof Eddy mengatakan bahwa perang terhadap narkoba harus di lakukan oleh seluruh komponen masyarakat termasuk mahasiswa, dalam hal ini Unpas yang berkomitmen dan berpegang teguh untuk melakukan pencegahan terhadap narkoba.
“Kita saling bersinergi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba bersama semua elemen termasuk masyarakat dan BNN pusat,” tandasnya.
“Pada tahun 2030, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, ini akan menjadi bermanfaat apabila diisi oleh generasi unggul yang sehat dan bersih dari narkoba. Seperti dicanangkan oleh BNN bahwa semua harus BERSINAR atau bersih dari narkoba baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi yang ada di Indonesia,” pungkasnya. (tiwi)