SITUBONDO, WWW.PASJABAR.COM– PNM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang permodalan, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam akses permodalan bagi para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-9, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu kantor Permodalan Nasional Madani (PNM) yang berada di Situbondo, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, berbagai macam produk ekonomi kreatif yang pelakunya menjadi nasabah PNM Situbondo ditampilkan.
Diantaranya batik khas Situbondo, mangkuk, sendok, sumpit hingga pajangan yang terbuat dari kayu.
Ada pula produk rajutan, hiasan kerang, kura-kura, buah mangga, hingga kopi kayumas.
“Ini roadshow saya ke PNM di masing-masing wilayah. Memberikan pengalaman yang berbeda-beda. Dari Banjarmasin, Cirebon, Bandung, dan sekarang di Situbondo. Sehingga semakin meyakinkan saya bahwa PNM ini bukan perusahaan pembiayaan tapi perusahaan pemberdayaan. Mudah-mudahan kita bisa menjalin kerja sama antara Kemenparekraf dengan PNM dalam bentuk MoU,” kata Menparekraf, Jumat (17/9/2021).
Ada beberapa program milik Kemenparekraf/Baparekraf yang dapat dikolaborasikan dengan PNM. Di antaranya Kelas Keuangan, Temu Bisnis, dan pengembangan desa wisata.
PNM sendiri memiliki dua jenis pembiayaan, diantaranya PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan PNM ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).
Untuk jenis PNM Mekaar permodalan yang diberikan berkisar Rp2,5 juta-Rp10 juta dan hanya diperuntukkan bagi kelompok ibu-ibu saja. Sementara, PNM ULaMM berkisar Rp25 juta-Rp250 juta. Akses permodalan itu diberikan tanpa adanya agunan yang diberikan nasabah ke PNM.
“Ini yang kita harapkan sebagai pembangkit ekonomi kita, pembuka lapangan kerja. Tadi saya bicara dengan Ibu Suciyati atau perwakilannya yang sudah mengekspor produk kerajinan kerangnya sampai ke Chili. Dan total plafonnya ini yang terbesar yaitu Rp120 juta,” kata Menparekraf.
Pada kunjungannya, Menparekraf Sandiaga sempat menikmati secangkir kopi hangat khas Situbondo dan juga memborong lima buah hiasan kura-kura yang unik dan menggemaskan. (*/tiwi)