BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan menyebutkan, Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) Tahun 2021, menjadi momentum yang patut disyukuri. Pasalnya pandemi Covid-19 yang sudah menghantui selama kurang lebih 1, 5 tahun, sudah melandai.
“Selanjutnya, kita harus konsentrasi pada penanganan dampak pandemi,” ujarnya, yang ditemui seusai Sidang Paripurna HJKB Ke-211 di Ruang Sidang Paripurna Gedung DPRD Kota Bandung, Jl. Sukabumi 30 Bandung.
Acara yang digelar pada Sabtu 25 September lalu, juga dihadiri Wali Kota Bandung Oded M Danial, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, beserta jajarannya dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Rapat kali ini digelar secara hybrid, daring dan luring. Satu fraksi diwakili oleh sekitar 50 persen anggotanya.
Tedy mengatakan, beberapa hal yang sekarang menjadi concern Pemkot Bandung adalah penanganan warga miskin yang menurut data mengalami kenaikan.
“Belum lagi ada penambahan jumlah anak yatim piatu, akibat ditinggal orang tuanya meninggal karena terkena Covid-19,” tuturnya.
Selain itu, yang harus di perhatikan adalah jumlah pengangguran, dan penutupan tempat usaha akibat tidak bisa beroperasi selama pandemi.
“Kita harus membantu para pengusaha yang tutup agar mereka bisa bangkit dan beraktivitas kembali. Dalam waktu dekat harus diupayakan agar ada sesuatu yang pasti,” tuturnya.
Tak hanya tentang permasalahan Covid-19, Tedy juga menyoroti tentang persiapan Pemkot Bandung mengahadapi musim penghujan yakni masalah penanganan banjir. “Bulan depan kan akan masuk musim hujan. Memang DPU sudah punya program mapag hujan, namun program ini harus mendapat dukungan dari masyarakat,” tuturnya.
Menurut Tedy, infrastruktur yang harus diperhatikan selanjutnya adalah taman. Karena taman menjadi sarana untuk meningkatkan indeks kebahagian warga.
“Sehingga, jika nanti sudah masuk zona hijau, taman sudah mulai bisa digunakan walaupun dengan ada pengetatan,” terangnya.
Tedy juga mengingatkan Pemkot Bandung untuk memperhatikan penanganan sampah. Tahun 2021 sudah masuk tahap lelang, Tedy mengatakan pihaknya berharap penanganan sampah di kota Bandung bisa bergabung dengan provinsi.
“DPRD sudah setuju penanganan sampah bergabung dengan konsorsium besar untuk selesaikan sampah di Legoknangka,” tambahnya.
Sedang soal Reformasi ASN Kata Teddy Kota Bandung sedang mempersiapkan sedemikian rupa. “Bahkan ada kecenderungan karena ada isu kebijakan penghilangan jabatan eselon IV, III, sekarang ada kecendrungan di ASN ke fungsional, nah dengan itu sehingga ini lebih profesional, cuma belum ada konsep utuh Kemenpan RI, kita merujuk ke Kemenpan. Tadi disampaikan Jabar jadi pilot project, nah kita dorong Pemkot Bandung ikut pola provinsi dalam optimalkan ASN sehinga bisa memberikan kemanfaatan lebih besar kepada masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, dengan mengusung tagline ‘Bandung Harmoni, Tuntaskan Pandemi’, Mang Oded dan Kang Yana ingin mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk merapatkan barisan dalam menuntaskan pandemi Covid-19. “Karena harmoni tidak akan terwujud jika tidak ada kebersamaan,” ungkap Oded.
Menurutnya, dengan bertambahnya usia maka harus bertambah pula rasa solidaritas dan semangat untuk bangkit dari kondisi pandemi. Diharapkan, masyarakat tidak lalai dan tidak euforia meski saat ini kasus Covid-19 terus melandai.
“Kita berharap semua warga harus perhatian kepada urusan pandemi ini. Salah satunya dengan cara disiplin protokol kesehatan,” serunya.
Di sisa masa kepemimpinannya bersama Kang Yana, terang Oded, Pemerintah Kota Bandung terus berupaya dalam menyelesaikan berbagai persoalan, khususnya dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Kita berharap bersama-sama pemulihan ekonomi karena kalau kesehatan sudah bagus. Kita tancap gas urusan ekonomi,” bebernya. (adv/put)