BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Camat Bandung Kidul, Evi Hendarin mengakui jika di Sungai Ciateul yang berada di kawasannya, masih depenuhi sampah, khususnya di musim penghujan. Hal ini menjadi salah satu penyebab dikawasannya masih menjadi Kawasan langganan banjir di kota Bandung.
“Kami menemukan sampah plastik hampir di sekitar 50persen dari setiap sampah yang dibersihkan di Sungai Ciateul,” ujar Evi, belum lama ini.
Evi mengatakan, Sungai Ciateul merupakan salah satu sungai penyebab banjir di kawasannya. Penyebabnya adalah banyaknya sampah yang terbawa arus sungai dan memang sungai yang menyempit.
“Sungai Ciateul itu kan berbatasan dengan kabupaten. Aliran sungainya mengalami bottle neck di wilayah kabupaten. Namun, pihak kabupaten tidak mau dilakukan normalisasi sungai, karena mereka khawatir akan ada banjir besar di kawasan mereka,” papar Evi.
Karenanya, lanjut Evi, pasukan gober bekerja maksimal untuk membersihkan seluruh aliran sungai, terutama di kawasan Sungai Ciateul.
Pasukan gober bekerja setiap hari selama 7 jam sehari. Dengan gaji per hari sekitar Rp60 ribu. Evi juga mengatakan bekerjasama dengan petugas Citarum Harum.
“Khusus di kawasan Sungai Ciateul, gober bekerja seminggu dua kali. Karena sampah selalu banyak, baik itu sampah kiriman dan sampah dari warga sekitar,” terang Evi.
Evi menjelaskan, dalam satu hari bisa menghasilkan sampah sebanyak 8 kubik, sampai sungai benar-benar bersih. Sayangnya itu tidak berlangsung lama, dalam satu atau dua hari, sampah kembali banyak, sehingga pembersihan sampah harus dilakukan secara rutin.
“Kalau sampahnya baru diangkut, sungai akan nampak sangat bersih dari sampah. Namun dua hari kemudian sampah akan banyak lagi,” katanya.
Kepada warga, Evi juga selalu mengingatkan untuk melaksanakan program KangPisaman. Sehingga sampah bisa dikurangi dari rumah.
“Kami juga mengajak warga untuk melakukan Jumsih seminggu sekaki, untuk membersihkan gorong-gorong dan lingkungan sekitar rumahnya,” tutur Evi.
Selain Sungai Ciateul, beberapa titik banjir lainnya seperti Pasar Kordon, JL Waas dan JL Ciparay. “Tapi di kawasan itu hanya banjir cileuncang. Tidak ada banjir besar,” tambahnya.
Di lingkungan pasar, Evi mengatakan dirinya juga menerapkan KangPisman, sehingga bisa mengurangi produksi sampah, yang pada akhirnya bisa mencegah terjadi banjir besar. (Put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (SA ITB) menetapkan 3 Calon Rektor ITB…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penculikan anak di Kota Bandung, Kamis (21/11/2024) terekam kamera CCTV. Penculikan anak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Striker PERSIB asal Brasil, David Da Silva absen karena terkena virus. Hal…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…