PASNUSANTARA

Ini Kata BNPB untuk Cegah Bencana Hidrometeorologi Basah

ADVERTISEMENT

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, mengatakan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor dapat dicegah dengan berbagai cara oleh semua pihak.

Menurut Ganip berbagai cara dan upaya dalam mencegah bencana hidrometeorologi, melalui tata kelola lingkungan yang baik sebagaimana fungsinya. Diimbangi dengan perilaku masyarakat untuk lebih peduli dan memahami tentang pemanfaatan alam yang berkelanjutan, untuk kehidupan di masa depan.

“Kalau kita melihat dan mengevaluasi itu, maka bencana hidrometeorologi sebenarnya bencana yang bisa kita cegah. Dengan apa? dengan penggunaan ruang hidup yang benar, kemudian perilaku masyarakat kita yang memahami tentang penggunaan alam dan seisinya itu untuk kehidupannya,” beber Ganip dalam rilis yang diterima PASJABAR, Rabu (17/11/2021).

Sebelumnya, BNPB juga telah mengingatkan para pemangku kebijakan di daerah, agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mengambil upaya mitigasi bencana. Terkait adanya informasi peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang menyatakan bahwa fenomena La Nina akan melanda wilayah Indonesia hingga Februari 2022.

Fenomena La Nina menurut BMKG dapat memicu terjadinya peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan, dari 20 persen hingga 70 persen.

“BNPB sejak dari awal telah mengingatkan para BPBD untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana hidrometeorologi basah dengan mitigasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Kita harus siaga terus,” terang Ganip.

Dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana, BNPB melakukan berbagai upaya salah satunya dengan pemantauan udara. Seperti yang dilakukan pada Selasa (9/11/2021). Pemantauan udara kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas dan Melawi yang melintasi wilayah provinsi Kalimantan Barat.

Dari pemantauan udara tersebut, tim menemukan adanya kerusakan lingkungan maupun bentang alam yang masif di beberapa titik tak jauh dari bantaran sungai.

Kerusakan bentang alam tersebut, diduga menjadi faktor yang membuat berkurangnya daya dukung dan daya tampung lingkungan. Sehingga memicu banjir besar di beberapa lokasi. Seperti Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Sekadau di Kalimantan Barat,pada satu bulan terakhir ini. (ytn)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

10 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

11 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

11 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

12 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

13 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

14 jam ago