BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Dr. dr. Veranita Pandia, SP. KJ., M. Kes, mengungkapkan setiap manusia harus memiliki mental yang mampu menerima semua yang dimilikinya. Baik atas kelebihan maupun kekurangannya, pasalnya tidak pernah ada manusia yang sempurna. Dengan penerimaan tersebut, seseorang akan memiliki mental yang sehat.
“Karena kalau kita menganggap, saya harus sempurna, tidak akan mungkin kita menerima diri kita karena tidak akan pernah kita menjadi sempurna,” kata Vera dikutip dari laman ITB, Rabu (17/11/2021).
Kondisi mental, kata Vera sangat memengaruhi kondisi fisik seseorang. Penyakit apapun yang diderita seseorang akan berkaitan dengan kesehatan mentalnya.
Contoh, seorang penderita kanker mengalami depresi. Sehingga akan memengaruhi pada kesembuhannya. Kondisi mental yang buruk akan mengakibatkan kondisi kesehatan pasien memburuk.
Konsep self-acceptance atau penerimaan diri diawali dengan pemahaman arti self. Self berarti pandangan, persepsi dan penilaian seseorang terhadap dirinya. Output yang diharapkan adalah kesadaran bahwa setiap orang memiliki kelebihan, kekurangan, konsep, dan nilai yang berbeda dengan orang lain.
Walaupun sekeluarga, tidak ada seorang pun yang persis sama. Manusia adalah individu yang unik dan itu perlu disadari. Apapun yang dimiliki, baik kelebihan maupun kekurangan, kemudian bisa diterima sebagai ketidaksempurnaan.
Ungkapan seperti “kamu harus pinter, tuh lihat si A” seringkali terdengar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Ini menjadi tantangan dalam penerapan konsep penerimaan diri, karena dapat menyebabkan terbentuknya ekspektasi di luar batas kemampuan diri seseorang.
Menurut Psikolog, Konselor Bimbingan Konseling Ditmawa ITB , Dra. Isriana,. untuk memiliki mental yang sehat, seseorang harus melakukan yang terbaik sesuai dengan versi dirinya.
“Kita tidak menuntut lebih dari apa yang bisa kita lakukan. Jadilah yang terbaik versi kita, tidak perlu melihat orang lain. Percayalah ketika berupaya untuk itu kita akan puas bahkan bisa jadi lebih baik dari yang ingin kita tiru,” terang Ira. (ytn)