BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dosen Fakultas Pertanian UGM ,Eka Tarwaca Susila Putra, Ph.D., menilai kondisi lahan pertanian saat ini mengalami degradasi kualitas lahan. Sementara kebutuhan pangan dari hasil pertanian semakin meningkat.
“Jika kondisi ini terus menerus terjadi maka akan memunculkan kendala terkait dengan lahan. Saat ini kondisi lahan bukan semakin membaik tetapi malah mengalami pengurusan,” kata Eka dikutip PASJABAR dari laman UGM, Selasa (23/11/2021).
Dua permasalahan utama yang dihadapi sektor pertanian saat ini, 70 % orang tinggal di perkotaan . Artinya 70% konsumen hasil tani berada di kota sedangkan keseluruhan hasil tani dihasilkan di desa. Sebab, permasalahan tersebut distribusi hasil tani membutuhkan biaya yang tinggi sehingga menyebabkan produk hasil tani tidak kompetitif.
Selain itu, kata Eka kondisi ini menyebabkan kualitas hasil pertanian akan menurun karena kurangnya zat hara pada lahan. Lahan yang tercemar akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebih, dapat menjadi pemicu ledakan populasi hama, penyakit, dan gulma, serta dalam kondisi cuaca ekstrem dapat menyebabkan banjir dan kekeringan.
“Sehingga diperlukan solusi baru dalam proses produksi tanaman,” ungkap Eka.
Salah satunya, kata Eka dengan hidroponik, kendati masih bersifat sebagai pendamping dan belum dapat menggantikan penggunaan lahan, namun hidroponik dapat menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan hasil pertanian ke masyarakat kota. Hidroponik memiliki keunggulan yaitu hemat penggunaan sumber daya dan tidak mencemari lingkungan.
“Dalam hidroponik proses produksi memiliki media selain tanah dapat berupa benda padat dan media cair,” sambung Eka.
Salah satu Praktisi Hidroponik, Ningrum mengatakan, keunggulan utama yang dapat menjadi pembeda sistem hidroponik yaitu dapat lebih mudah mengontrol nutrisi bagi tanaman. Dia mengungkapkan hasil tani hidroponik dari segi fisik tidak akan sebaik tanaman lahan. Namun untuk kualitas nutrisi hasil tani hidroponik jauh lebih baik karena tidak menggunakan pestisida.
“Sampai saat ini saya belum menemukan kesulitan yang berarti dalam budi daya pertanian menggunakan hidroponik,” tutup Ningrum. (ytn)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…