HEADLINE

Rahasia Seni Dalam Rock Art Prasejarah

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB,  Dr. Pindi Setiawan menerangkan  gambar-gambar cadas (rock art)  merupakan bagian dari seni prasejarah yang tidak banyak orang tahu. Hal ini diungkapkan Pindi, saat menjadi pembicara dalam webinar Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2021, pada Kamis 18 November 2021.

Art di Indonesia semakin berkembang ditambah dengan munculnya budaya-budaya baru yang masuk. Namun, keragaman ini janganlah membuat kita lupa akan seni yang sudah berkembang sejak dahulu kala dan keberadaannya mungkin tidak semudah kita mendapatkan seni yang ada sekarang,” papar Pindi, dikutip PASJABAR dari laman ITB, Selasa (23/11/2021).

Pindi menilai, topik ini penting untuk diangkat guna mengedukasi masyarakat terutama penikmat seni. Di tempat terpencil dan sulit dijangkau pun masih terdapat jejak-jejak seni warisan nenek moyang.

Dalam presentasinya, Pindi menjelaskan bahwa dalam buku Claire Holt terdapat beberapa karakteristik khas dari rock art di antaranya, menceritakan peristiwa prasejarah. Gambar cadas (Garca) prasejarah, identik dengan memadukan curahan hasrat estetika dan logika kehidupan kala itu.

Selain itu, situs mamatua dan cap tangan negatif dengan perpaduan warna merah, jingga, ungu, hitam dan putih serta teknik kuasan, stensil (semburan) dan torehan. Garca juga identik dengan perasaan yang kuat antara benda kosmos, manusia, dan fauna laut.

Pindi pun mempresentasikan penemuan yang dia dapat saat melakukan ekspedisi di Sangkulirang, Kalimantan Timur, dan Maros, Sulawesi Selatan. Pada kedua wilayah tersebut, ditemukan gambar imaji satwa yang sudah punah dan alat buruh zaman savana. Selain itu, ditemukan garca sosok manusia datu-saman (headmask anthropomorphic) di Sangkulirang dan manusia jadi-jadian (theriantrophic) di Maros.

Pindi menjelaskan, tujuan ekspedisi tersebut selain mengangkat kembali jejak kreatif zaman prasejarah. Dalam rangka melaksanakan suatu projek indeks warna, yang diperkirakan selesai 2022 dan akan menjadi indeks warna Indonesia. (ytn)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

12 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

13 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

13 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

14 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

15 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

16 jam ago