BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, sangat memengaruhi kondisi ibu dan janin. Untuk itu, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad, Dr. Anne Agustina Suwargiani, drg., M.KM., mengembangkan model pengukuran status kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.
Model bernama Pregnant Oral Self-Care – Package (POSC-p) ini, dapat menjadi data dasar untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Model ini merupakan disertasi Anne untuk promosi doktornya di Unpad, berjudul “Pengembangan dan Pengujian Model Pregnant Oral Self-Care – Package Berbasis Oral Health Scoring Terhadap Protein Penanda Inflamasi dan Motivasi Pencarian Pengobatan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil”.
“Pengukuran kesehatan gigi mulut ibu hamil ini, dapat digunakan untuk mengembangkan program pelayanan kesehatan gigi ibu hamil. Sesuai dengan keadaan yang ada, sehingga program pelayanan kesehatan gigi ke depannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien,” ujar Anne dikutip dari rilis yang diterima PASJABAR, Rabu (24/11/2021).
Anne menerangkan model POSC-p dikembangkan dari Oral Health Scoring, untuk mendapatkan status kesehatan gigi dan mulut secara komprehensif dari ibu hamil.
Model ini meliputi tiga penilaian besar, yaitu kebutuhan yang dirasakan, pemeriksaan klinis, dan keadaan saliva. Digabungkan dengan pengujian protein penanda inflamasi dan motivasi pencarian pengobatan.
“POSC-p ini juga sebagai sarana peningkatan motivasi pada kesehatan gigi dan mulut ibu hamil,” ungkap Anne.
Berdasarkan hasil risetnya, diketahui bahwa alat ukur ini memiliki nilai validitas dan reabilitas yang tingggi. Diharapkan Anne, hasil riset ini dapat bermanfaat untuk diterapkan dalam promosi kesehatan ibu hamil di Indonesia.
“Model ini juga menjadi data dasar untuk pengambilan kebijakan dan menentukan program kesehatan gigi dan mulut dan besar pembiayaan dalam melaksanakan program tersebut,” jelas Anne.
Anne menjelaskan, ibu hamil merupakan kelompok rentan mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini berkaitan dengan perubahan hormonal, yang mengakibatkan perubahan kondisi rongga mulut. Dua di antaranya, ibu hamil rentan mengalami infeksi pada mukosa mulut dan demineralisasi pada gigi.
“Sehingga hal tersebut menyebabkan rentan terjadi penurunan status kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil,” sambung Anne.
Menurut Anne, status kesehatan gigi dan mulut dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Infeksi yang dialami ibu hamil, jika dibiarkan dapat berakibat pada kondisi ibu dan janin. Seperti kontraksi sebelum waktunya, kelahiran premature, dan berat badan lahir rendah (BBLR). Selain itu, dapat berdampak juga pada penurunan kualitas hidup ibu dan bayi.
Sampai saat ini, sambung Anne pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, belum dilakukan secara komprehensif. Untuk itu, diperlukan pengukuran yang komprehensif dan valid serta reliabel. Untuk menilai inflamasi serta meningkatkan motivasi ibu hamil. (ytn)
WWW.PASJABAR.COM -- Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengungkap alasan tidak ada pemain senior dari Liga 1…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan banjir akibat hujan dengan…
WWW.PASJABAR.COM -- Shin Tae-yong memanggil 33 nama untuk menjalani pemusatan latihan di Bali, sebelum ambil…
CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM -- Habib Luthfi Bin Yahya memberikan pesan menyejukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…
KOTA BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan penghormatan dan apresiasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma Group, pada tanggal 25…