BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Integritas menjadi modal yang sangat penting untuk dimiliki oleh calon pemimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Maka dari itu, perlu adanya pendidikan dan pembinaan yang baik untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kualitas tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia Nurul Ghufron dalam kegiatan MoU antara LLDIKTI Wilayah IV dan KPK RI pada Rabu (24/11/2021) di Aula Gedung A LLDIKTI Wilayah IV, Jalan PHH Mustofa No 38 Bandung.
Ia mengungkapkan bahwa MoU ini dilakukan untuk mewujudkan pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi.
“Bukan hanya menindak kasus korupsi, dan membangun sistem yang tidak mudah dikorup namun kami juga perlu menanamkan pendidikan antikorupsi dan nilai-nilai integritas pada generasi calon pemimpin bangsa,” ungkapnya.
Nurul Ghufron mengungkapkan bahwa dalam upaya menanamkan integritas pada generasi muda, pihaknya perlu bergandengan tangan dengan lembaga pendidikan yakni perguruan tinggi, dalam hal ini LLDIKTI Wilayah IV.
“Perguruan tinggi akan mengantarkan mahasiswa ke dunia kerja, dan hal ini membutuhkan sebuah integritas, karena tidak hanya skill, knowledge saja yang penting tapi juga kejujuran,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kerjasama ini dilakukan karena memiliki visi atau tujuan bersama, di mana masing masing pihak melakukan hal yang menunjang tujuan tersebut.
“Dalam kerjasama ini ada tiga hal yang kami lakukan mulai dari membuat pendidikan anti korupsi atau memasukan materi-materi antikorupsi dalam pelajaran kewarganegaraan, pancasila dan lain-lain, Ke dua riset dan pengabdian masyarakat, terakhir tata kelola di kampus masing-masing,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Ir. Dharnita Candra, M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah lanjutan MoU dengan BNNP dan KPU yang sudah dilaksanakan LLDIKTI Wilayah IV sebelumnya.
MoU Ini merujuk pada 8 Indikator Kinerja Utama untuk Perguruan Tinggi meliputi, lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta program studi berstandar internasional.
“Di samping itu, hal ini juga berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, IKU LLDIKTI,” ujarnya.
Dharnita mengatakan sasaran IKU LLDIKTI adalah meningkatnya kualitas layanan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), meningkatnya efektivitas sosialisasi kebijakan pendidikan tinggi dan efektivitas sosialisasi kebijakan pendidikan tinggi.
“Dalam IKU LLDIKTI juga dikupas bagaimana persentase PTS yang implementasi kebijakan antiintoleransi, antikekerasan seksual, antiperundungan, dan antikorupsi. Maka dari itu kami bekerjasama dengan KPK karena ada kaitannya dengan indikator LLDIKTI,” ungkapnya.
Dharnita mengatakan pihaknya akan mendorong perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV untuk melakukan kerjasama dengan KPK.
“Tugas kami menjembatani mutu perguruan tinggi, salah satunya lewat kerjasama. Terimakasih KPK, mudah-mudahan sinergi yang dilakukan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi perguruan tinggi,” tandasnya. (tiwi)