BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Oleh Soleh mengajak calon dan petani muda untuk menggunakan teknologi digital. Sistem ini, dapat digunakan dalam memasarkan hasil panennya. Pasalnya, kondisi pangan di Jawa Barat surplus, tetapi pada satu sisi nilai tukar pertanian (NTP) menurun.
Sehingga, kata Oleh tidak heran jika banyak petani yang merasa kecewa. Pada proses awal biaya penanaman tidak sesuai, dengan nilai jual pada saat panen dengan harga yang sangat murah.
“Tidak aneh jika banyak petani yang merasa kecewa, dimana pada proses awal biaya penanaman sangat besar tetapi pada saat panen nilai jualnya sangat rendah,” sambung Oleh dalam rilis yang diterima PASJABAR, Jumat (26/11/2021).
Penyebabnya, sebut Oleh karena permintaan yang sedikit, dan akses untuk ekspor dan impor pun ditutup karena pandemi COVID-19, sehingga hasil pertanian berputar di para petani.
“Cara mengantisipasi hal itu dengan menggunakan teknologi. Bagaimana kita menginformasikan kepada masyarakat luas, dimana komoditi yang kita miliki bisa terbaca dan terpantau. Dan mereka mau membeli hasil pangan kita. Dengan kata lain bagaimana agar market place pertanian, dalam bentuk digitalisasi ini betul – betul kita kuasai, sebagai calon – calon petani muda yang ada di Jawa Barat,” pungkas Oleh. (ytn)