BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – ITS melalui tim kuliah kerja nyata dan pengabdian masyarakat (KKN Abmas) berbasis produk Departemen Teknik Mesin, mengembangkan traktor tangan bertenaga listrik. Inovasi ini kemudian dihibahkan untuk kelompok petani di Desa Wanar, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Inovasi traktor tangan listrik ini, dipelopori tujuh dosen dan 15 mahasiswa Teknik Mesin ITS. Kegiatan ini, dilaksanakan sejak pertengahan tahun hingga November 2021.
Salah satu dosen Departemen Teknik Mesin ITS, Alief Wikarta ST MSc Eng PhD menjelaskan traktor tangan bertenaga listrik ini, dikembangkan untuk membantu para petani dalam pengelolaan lahan.
Alief membeberkan, traktor tangan tersebut dirancang khusus menggunakan baterai lithium-ion, sebagai penyimpanan energinya. Penggunaan baterai ini, membawa beberapa keunggulan. Seperti pengisian daya lebih cepat, kepadatan daya yang tinggi, kekuatan baterai lebih lama, dan kemasan yang lebih ringan.
Traktor tersebut dilengkapi dengan motor listrik, yang terhubung dengan transmisi rantai sebagai penggerak. Menurut Alief, penggunaan tenaga penggerak listrik, akan menghemat biaya konsumsi energi yang dikeluarkan dibandingkan bahan bakar solar (bahan bakar pada traktor pada umumnya).
“Traktor tersebut memiliki dimensi 1,25 x 0,4 x 0,9 meter,” kata Alief dikutip dari laman ITS, Jumat (26/11/2021).
Alief mengungkapkan beberapa tahapan yang dilalui tim dalam pembuatan traktor ini, diantaranya adalah pemetaan kebutuhan petani sesuai lahan. Perancangan desain dan rekayasa produk, hingga didapatkan cetak birunya, pabrikasi komponen-komponen, serta perakitan dan pengujian alat.
“Baru setelah itu, kami menghibahkan traktor ke petani di Desa Wanar,” sambung Alief.
Menurut Alief, semakin banyak penggunaan produk teknologi bertenaga listrik, untuk transportasi maupun pertanian. Maka akan semakin banyak pula manfaat yang diterima.
Alasannya, teknologi bertenaga listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, energi listrik yang lebih murah berdampak pada penghematan biaya operasional yang signifikan, dibandingkan dengan bahan bakar minyak.(ytn)